Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Bawaslu Temukan Sejumlah Masalah Krusial

Evaluasi pemilu yang dilakukan oleh Bawaslu  Kabupaten Merauke terhadap  pelaksanaan pemilu 2019 dari 20 Pengawas dan Sekretariat Distrik di swiss belHotel  Merauke, Senin (29/4).   ( FOTO : Sulo/Cepos )

MERAUKE – Badan Pengawas  Pemilu (Bawaslu)  Kabupaten   Merauke menemukan sejumlah  persoalan krusial  pada  pelaksanaan Pemilu  17 April 2019 lalu. Persoalan krusial    yang ditemukan  pada pemilu  lalu itu,  terungkap dalam  evaluasi yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Merauke dengan 20 Pengawas dan Sekretariat Distrik di swiss  belHotel Merauke,  Senin (29/4). 

    “Dari evaluasi  yang sedang berjalan ini, kita  telah menemukan sejumlah hal krusial  pada pelaksanaan pemilu  yang berlangsung  17 April lalu,’’ kata Devisi  Penanganan dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Merauke Agustinus  Mahuze, S.Pd, kepada media   ini disela-sela  evaluasi  tersebut, Senin (29/4).  

  Menurut   dia, evaluasi   yang dilakukan tersebut mulai dari tahap kampanye,  masa tenang, distribusi  logistik, pungut hitung sampai kembalinya logistik  pemilu  itu ke kabupaten. 

Baca Juga :  Disabet Parang,  Wajah Korban Luka Berat 

 ‘’Sekali lagi, memang  ada hal-hal yang menjadi krusial  kami sebagai  penyelengara  pengawasan maupun pihak KPU sebagai penyelenggara tehnis.   Namun hal-hal  yang subtansi  itu akan menjadi bagian secara formal  akan kami sampaikan nanti kepada KPU sehingga mereka punya platform  perbaikan-perbaikan dan instrumen tata laksananya,’’ jelasnya. 

  Salah salah satunya, ungkap  Mahuze,  menyangkut  distribusi C1 plano. Sebelum   dilakukan distribusi,  mestinya dilakukan pengecekan ulang,  sehingga  tidak  terjadi   kekurangan. Selain itu, lanjut dia, persoalan mendasar lainnya adalah SDM  atau petugas di lapangan. ‘’Itu menjadi  tanggungjawab moral  kita untuk selalu memperbaiki  pegawas TPD dan KPPS,’’ terangnya. 

  Terkait   dengan masalah pemilu serentak  2019 yang rumit  dan kompleks, menurut  Agustinus Mahuze,  sudah menjadi  masukan secara kelembagaan  untuk nantinya disampaikan   ke tingkat nasional,  sehingga  para pengambil kebijakan  dapat menjadi  pemilu  yang  telah berlangsung   tersebut sebagai rujukan perubahan  agar  pemilu  mendatang lebih  baik  melalui perubahan regulasi  pemilu yang ada sekarang. 

Baca Juga :  Penanganan Parkir Liar Harus Terpadu

   “Karena kita tahu  bahwa  dengan pemilu  yang ada sekarang,  banyak  petugas yang kelelahan  sehingga sakit, bahkan sampai  meninggal. Karena memang   pemilu  serentak  ini begitu kompleks dan rumit, sehingga   harus disempurnakan  untuk lebih baik,” tandasnya. (ulo/tri)   

Evaluasi pemilu yang dilakukan oleh Bawaslu  Kabupaten Merauke terhadap  pelaksanaan pemilu 2019 dari 20 Pengawas dan Sekretariat Distrik di swiss belHotel  Merauke, Senin (29/4).   ( FOTO : Sulo/Cepos )

MERAUKE – Badan Pengawas  Pemilu (Bawaslu)  Kabupaten   Merauke menemukan sejumlah  persoalan krusial  pada  pelaksanaan Pemilu  17 April 2019 lalu. Persoalan krusial    yang ditemukan  pada pemilu  lalu itu,  terungkap dalam  evaluasi yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Merauke dengan 20 Pengawas dan Sekretariat Distrik di swiss  belHotel Merauke,  Senin (29/4). 

    “Dari evaluasi  yang sedang berjalan ini, kita  telah menemukan sejumlah hal krusial  pada pelaksanaan pemilu  yang berlangsung  17 April lalu,’’ kata Devisi  Penanganan dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Merauke Agustinus  Mahuze, S.Pd, kepada media   ini disela-sela  evaluasi  tersebut, Senin (29/4).  

  Menurut   dia, evaluasi   yang dilakukan tersebut mulai dari tahap kampanye,  masa tenang, distribusi  logistik, pungut hitung sampai kembalinya logistik  pemilu  itu ke kabupaten. 

Baca Juga :  Tantangan Pendidikan di Era Digital Harus Dihadapi

 ‘’Sekali lagi, memang  ada hal-hal yang menjadi krusial  kami sebagai  penyelengara  pengawasan maupun pihak KPU sebagai penyelenggara tehnis.   Namun hal-hal  yang subtansi  itu akan menjadi bagian secara formal  akan kami sampaikan nanti kepada KPU sehingga mereka punya platform  perbaikan-perbaikan dan instrumen tata laksananya,’’ jelasnya. 

  Salah salah satunya, ungkap  Mahuze,  menyangkut  distribusi C1 plano. Sebelum   dilakukan distribusi,  mestinya dilakukan pengecekan ulang,  sehingga  tidak  terjadi   kekurangan. Selain itu, lanjut dia, persoalan mendasar lainnya adalah SDM  atau petugas di lapangan. ‘’Itu menjadi  tanggungjawab moral  kita untuk selalu memperbaiki  pegawas TPD dan KPPS,’’ terangnya. 

  Terkait   dengan masalah pemilu serentak  2019 yang rumit  dan kompleks, menurut  Agustinus Mahuze,  sudah menjadi  masukan secara kelembagaan  untuk nantinya disampaikan   ke tingkat nasional,  sehingga  para pengambil kebijakan  dapat menjadi  pemilu  yang  telah berlangsung   tersebut sebagai rujukan perubahan  agar  pemilu  mendatang lebih  baik  melalui perubahan regulasi  pemilu yang ada sekarang. 

Baca Juga :  Disabet Parang,  Wajah Korban Luka Berat 

   “Karena kita tahu  bahwa  dengan pemilu  yang ada sekarang,  banyak  petugas yang kelelahan  sehingga sakit, bahkan sampai  meninggal. Karena memang   pemilu  serentak  ini begitu kompleks dan rumit, sehingga   harus disempurnakan  untuk lebih baik,” tandasnya. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya