Para guru TK, SD, SMP, SMA-SMK dan perguruan tinggi saat mengikuti Konferensi Kabupaten PGRI Merauke, di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Selasa (28/7). ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Merauke menggelar Konferensi Kabupaten dalam rangka memilih pengurus baru periode 2020-2024, pertanggungjawaban keuangan periode 5 tahun sebelumnya dan penyusunan program 5 tahun mendatang, yang digelar di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Selasa (28/7).
Penjabat Sekda Kabupaten Merauke Ruslan Ramli, SE, MSi saat membuka kegiatan tersebut mengungkapkan, bahwa PGRI merupakan organisasi profesi sebagai wadah penyalur aspirasi dan bagaimana mengkonsolidasikan para guru untuk meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan kesejahteraan guru.
“PGRI juga harus bersifat non partisipan. Apalagi saat ini kita di masa Pilkada. Mulai September pendaftaran Calon Kepala Daerah ke KPU. PGRI harus bersifat non partisan dan tidak boleh berafiliasi dengan partai politik manapun,’’ tandasnya.
Sekda Ruslan Ramli juga meminta pada guru yang tergabung dalam PGRI tersebut untuk terus meningkatkan kompetensinya dengan selalu meng-up date perubahan yang begitu cepat di era digital saat ini.
Sementara itu, Ketua PGRI Provinsi Papua DR. Nomensen Mambraku menjelaskan bahwa PGRI merupakan organisasi yang bermartabat, organisasi profesi, modern yang kuat dan independen dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Nomensen juga menjelaskan bahwa meskipun saat ini tehnologi semakin maju namun peran dari guru tetap tidak bisa tergantikan dengan tehnologi tersebut. Karena perasaan, kehendak dan kemauan hanya pada seorang guru.
Ketua Panitia Soleman Jambormias mengungkapkan, jumlah guru dan dosen yang mengikuti Konferensi Kabupaten PGRI Merauke ini sebanyak 150 orang yang terdiri perwakilan guru TK, SD, SMP, SMA-SMK dan perguruan tinggi di Kabupaten Merauke. (ulo/tri)
Para guru TK, SD, SMP, SMA-SMK dan perguruan tinggi saat mengikuti Konferensi Kabupaten PGRI Merauke, di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Selasa (28/7). ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Merauke menggelar Konferensi Kabupaten dalam rangka memilih pengurus baru periode 2020-2024, pertanggungjawaban keuangan periode 5 tahun sebelumnya dan penyusunan program 5 tahun mendatang, yang digelar di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Selasa (28/7).
Penjabat Sekda Kabupaten Merauke Ruslan Ramli, SE, MSi saat membuka kegiatan tersebut mengungkapkan, bahwa PGRI merupakan organisasi profesi sebagai wadah penyalur aspirasi dan bagaimana mengkonsolidasikan para guru untuk meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan kesejahteraan guru.
“PGRI juga harus bersifat non partisipan. Apalagi saat ini kita di masa Pilkada. Mulai September pendaftaran Calon Kepala Daerah ke KPU. PGRI harus bersifat non partisan dan tidak boleh berafiliasi dengan partai politik manapun,’’ tandasnya.
Sekda Ruslan Ramli juga meminta pada guru yang tergabung dalam PGRI tersebut untuk terus meningkatkan kompetensinya dengan selalu meng-up date perubahan yang begitu cepat di era digital saat ini.
Sementara itu, Ketua PGRI Provinsi Papua DR. Nomensen Mambraku menjelaskan bahwa PGRI merupakan organisasi yang bermartabat, organisasi profesi, modern yang kuat dan independen dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Nomensen juga menjelaskan bahwa meskipun saat ini tehnologi semakin maju namun peran dari guru tetap tidak bisa tergantikan dengan tehnologi tersebut. Karena perasaan, kehendak dan kemauan hanya pada seorang guru.
Ketua Panitia Soleman Jambormias mengungkapkan, jumlah guru dan dosen yang mengikuti Konferensi Kabupaten PGRI Merauke ini sebanyak 150 orang yang terdiri perwakilan guru TK, SD, SMP, SMA-SMK dan perguruan tinggi di Kabupaten Merauke. (ulo/tri)