
MERAUKE- Sebanyak 63 peserta siswa unggul Papua dari 90 yang dinyatakan lulus seleksi administrasi sebelumnya mengikuti seleksi selama 1 hari penuh di SMA YPK Merauke, Jumat (28/6). Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Papua Laorens Wantik, M.Pd, Si, mengungkapkan bahwa seleksi yang dilakukan ini dinamai siswa Unggul Papua yang seluruh pembiayaannya akan dibiayai dari dana Otonomi Khusus Papua.
Hanya saja, Laorens Wantik sangat menyayangkan karena dari 90 yang lulus administrasi tersebut hanya 63 orang yang datang mengikuti testing. Sementara 27 peserta lainnya tidak ada informasi lebih lanjut. “Seleksi siswa unggul Papua ini in dilaksanakan secara serentak di seluruh Papua,’’ kata dia saat ditemui media ini disela-sela seleksi secara tertulis tersebut.
Selain Merauke dari Merauke juga bergabung dari Kabupaten Mappi. Sedangkan untuk Mappi jelas Laorens , dilaksanakan sendiri di Mappi karena terkait dengan sulitnya perhubungan dari Mappi ke Merauke. ‘’Jadi petugas yang ke sana lebih mudah dibandingkan dengan anak-anak itu yang akan turun karena terbatasnya sarana transportasi,’’ jelasnya
Menurut dia, mereka yang mengikuti seleksi ini khusus Orang Asli Papua yang bapaknya OAP . Sedangkan yang ibunnya OAP sedangkan ayahnya bukan OAP tidak masuk dalam seleksi ini. Menurutnya bagi yang lulus seleksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan panitia, maka akan dilanjutkan dengan beasiswa full untuk mengikuti Pendidikan di dalam negeri dan luar negeri.
‘’Jadi mereka akan mengikuti Pendidikan di luar negeri atau di dalam negeri. Siapa yang bisa keluar negeri dan yang dalam negeri, tergantung dari hasil test ini.”ungkapnya.
Menurut Lorens, tes seleksi ini ada dua macam. pertama Bahasa Inggris dan kedua potensi akademik. Test ini akan menjadi tolak ukur anak-anak ini bisa mengikuti Pendidikan lanjut di luar negeri dan dalam negeri.
“Jadi Pendidikan ini masih berorientasi pada S1 dulu. Semua biaya perjalanan sampai selesai nanti akan ditanggung pemerintah Provinsi Papua yang bersumber dari dana Otonomi Khusus,’’ jelasya.
Negara yang akan dituju untuk anak-anak ini nanti, kata Laorens Wantik, selain Amerika Serikat, juga Rusia, Jerman dan Australia. Kendati ada yang dalam negeri namun nantinya akan lebih banyak yang akan dikirim ke luar negeri. ‘’Ini karena pak Gubernur sendiri juga sudah mengunjungi negara-negara tersebut,’’ terangnya. (ulo/tri)