
MERAUKE-Wakil Bupati Merauke Sularso meminta Bagian Umum Setda Kabupaten Merauke Wister Hutapea, S.STP segera menertibkan adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan di monumen kapsul waktu. Penertiban ini terkait dengan adanya keluhan masyarakat sehubungan dengan adanya pungutan yang besarnya sampai Rp 10.000 setiap pengunjung tersebut.
Wabup Sularso menjelaskan, pemerintah daerah Kabupaten Merauke belum melakukan pungutan terhadap pengunjung. Kalaupun nanti ada pungutan, jelas Wabup Sularso, maka pemerintah daerah akan melakukan secara resmi dengan menggunakan karcis masuk dan uangnya akan masuk sebagai Pendapatan Asli Daerah.
“Tapi dengan dasar hukum yang jelas. Minimal lewat surat keputusan bupati,’’ kata Wabup Sularso kepada wartawan yang menemuinya terkait dengan keluhan warga yang diposting di Kejadian Kota Merauke dengan pendapat yang beragam ada yang pro dan kontra, Senin (27/1).
Wabup Sularso sendiri mengaku belum mengetahui jika ada pungutan yang terjadi tersebut. Karena itu, Kabag Umum Wister Hutapea menjelaskan bahwa memang ada tenaga yang pada saat Kapsul Waktu dikerjakan Nindya Karya, menjaga tempat tersebut sekaligus melakukan pembersihan dalam areal Monumen Kapsul Waktu. Namun selama ini orang tersebut belum dibayar.
“Kadang ada dari instansi yang mau lihat dan jalan-jalan ke situ, kemudian memberikan seberapa saja tanpa dia pasang tarif,’’ katanya.
Namun jelas Wister Hutapea, pemerintah sendiri belum memasang tarif masuk monumen tersebut. Wister juga menjelaskan bahwa aset tersebut sudah diserahkan ke pemerintah daerah meski secara tertulis belum ditandatangani. Namun selama ini, Pemkab Merauke sudah membayar lampu penerangan yang dipasang di dalam Kapsul Waktu tersebut setiap bulannya.
“Sebenarnya belum dibuka untuk umum, karena dari pihak kontraktor masih pemeliharaan dengan mengganti dan menanam pohon dan rumput kembali yang mati,’’ jelasnya.
Karena itu, Wabup Sularso meminta selain ditertibkan, juga ditutup untuk umum sampai pemerintah daerah mempersiapkan tenaga pemerintah daerah yang akan mengelola Monumen Kapsul Waktu tersebut yang menurut Wabup Sularso kemungkinan nanti akan diambil dari tenaga honorer Pemkab Merauke yang saat ini jumlahnya cukup banyak dan sebagian tidak tahu apa yang mau dikerjakan. (ulo/tri)