MERAUKE-Pergantian jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Merauke telah dilakukan pada Jumat (22/10) lalu dari pejabat lama Jimreves Engelstender Muloke, SH yang menjadi Plt selama kurang lebih 5 bulan kepada pejabat baru Lukas Laksana Frans , Amd.IP, SH, M.Hum.
Pria asli kelahiran Kupang, NTT tahun 1974 ini ketika ditemui media ini di kantornya, Selasa (26/10), mengungkapkan bahwa sebagai pejabat baru yang belum seminggu menjabat di Lapas Merauke, dirinya berupaya dan berusaha untuk dengan cepat dapat beradaptasi dengan lingkungan yang ada.
“Meski saya belum seminggu berada di Merauke melaksanakan tugas, tapi saya berupaya dan berusaha untuk dengan cepat beradaptasi situasi dan lingkungan yang ada karena tuntutan tugas yang memang mesti banyak saya benahi,” tandas Lukas Laksana.
Menurut ayah 4 anak ini, bahwa pertama yang akan ia lakukan adalah mendisiplinkan petugas. Menurut dia, disiplin adalah kunci dari suatu Lapas menjadi aman. Dengan disiplinnya petugas itu, kata dia, maka warga binaan akan mengikutinya. ‘’Bukan saya katakan Lapas ini tidak disiplin. Tapi saya mau tingkatkan, baik itu pejabat, stafnya tapi lebih khusus lagi petugas di penjagaan,” tandasnya.
Masing-masing petugas, lanjut dia, mesti tahu tugas dan tanggung jawab dia pada saat melaksanakan tugas. “Itu adalah kunci. Karena itu, tekad saya kedepan, akan lebih fokus pada peningkatan kedisiplinan petugas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” terangnya.
Lukas Laksana Frans menjelaskan lebih jauh bahwa target pertama yang harus ia lakukan dalam pembenahan Lapas Merauke adalah mendisiplinkan petugas. Masuk dan pulang kantor. Bagaimana melaksanakan tugas dalam Lapas. Tahu tugas dan fungsinya.
“Itu dulu. Saya belum bisa bicara banyak dulu. Karena itu menjadi tantangan saya dulu. Karena dengan kita mendisiplinkan petugas, maka yang lain akan ikut. Bagaimana warga binaan bisa tertib kalau petugasnya tidak. Bagaimana warga binaan bisa menjadi baik kalau petugasnya tidak baik. Bagaimana warga binaan sadar kalau dia sedang menjalani pidana kalau petugas tidak pernah memberikan pembinaan yang baik kepada dia. Karena itu, sekali lagi disiplin adalah kunci untuk bisa melakukan perubahan,” tandasnya. (ulo/tri)