MERAUKE- Penundaan Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX sampai Oktober 2021 akibat pandemi virus Corona dinilai merupakan sebuah keputusan yang tepat.
‘’Saya pikir penundaan PON yang dilakukan oleh Presiden Jokowi merupakan sebuah keputusan yang tepat,’’kata Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si kepada media ketika dimintai tanggapannya soal penundaan pelaksanaan PON tersebut, ketika ditemui di Kantor Bupati Merauke, Sabtu (25/4).
Menurut Bupati , keputusan penundaan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tersebut tentu sudah mempertimbangkan baik buruknya di tengah pandemi Corona yang terjadi saat ini.
‘’Kalau tetap dilaksanakan tepat waktu apa untung ruginya. Begitu juga ketika ditunda, untung ruginya apa,’’ jelasnya.
Dikatakan Bupati Frederikus Gebze bahwa PON yang dilaksanakan satu kali dalam 4 tahun tersebut mellibatkan seluruh atlet dari seluruh Indonesia. Sehingga walaupun misalnya wabah Corona tersebut cepat berlalu dari Papua, namun jika masih ada daerah di Indonesia yang masih berada dalam zona merah, sudah tentu atlit-atllit atau orang-orang yang berasal dari dari zona merah tersebut akan membawa dan menyebarkan virus untuk orang lain yang ada di Papua.
‘’Sehingga keputusan Presiden untuk menunda PON XX tahun 2020 ke tahun 2021 sudah sangat tepat,’’ tandasnya.
Diketahui, dengan wabah virus Corona yang terus menunjukan peningkatan di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo memutuskan menunda pelaksanaan PON XX di Papua yang sedianya dilaksanakan Oktober 2020 di tunda menjadi Oktober 2021 mendatang. (ulo/gin)
MERAUKE- Penundaan Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX sampai Oktober 2021 akibat pandemi virus Corona dinilai merupakan sebuah keputusan yang tepat.
‘’Saya pikir penundaan PON yang dilakukan oleh Presiden Jokowi merupakan sebuah keputusan yang tepat,’’kata Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si kepada media ketika dimintai tanggapannya soal penundaan pelaksanaan PON tersebut, ketika ditemui di Kantor Bupati Merauke, Sabtu (25/4).
Menurut Bupati , keputusan penundaan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tersebut tentu sudah mempertimbangkan baik buruknya di tengah pandemi Corona yang terjadi saat ini.
‘’Kalau tetap dilaksanakan tepat waktu apa untung ruginya. Begitu juga ketika ditunda, untung ruginya apa,’’ jelasnya.
Dikatakan Bupati Frederikus Gebze bahwa PON yang dilaksanakan satu kali dalam 4 tahun tersebut mellibatkan seluruh atlet dari seluruh Indonesia. Sehingga walaupun misalnya wabah Corona tersebut cepat berlalu dari Papua, namun jika masih ada daerah di Indonesia yang masih berada dalam zona merah, sudah tentu atlit-atllit atau orang-orang yang berasal dari dari zona merah tersebut akan membawa dan menyebarkan virus untuk orang lain yang ada di Papua.
‘’Sehingga keputusan Presiden untuk menunda PON XX tahun 2020 ke tahun 2021 sudah sangat tepat,’’ tandasnya.
Diketahui, dengan wabah virus Corona yang terus menunjukan peningkatan di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo memutuskan menunda pelaksanaan PON XX di Papua yang sedianya dilaksanakan Oktober 2020 di tunda menjadi Oktober 2021 mendatang. (ulo/gin)
