Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Lipat Surat Suara Pemilu, KPU Libatkan 500 Pelajar SMK

Siswa SMKN I Merauke  saat sedang melipat surat suara yang dimulai,  Selasa (26/2). ( FOTO : Sulo/Radar Merauke )

MERAUKE- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merauke   melibatkan sedikitnya 500  pelajar SMKN I Merauke kelas X dan XI   untuk melipat  surat suara pemilu yang dimulai, Selasa (26/2). Pelipatan  surat suara ini dilakukan di ruang kelas SMKN I  Merauke, jalan  Raya Mandala dengan pengawasan dan pengawalan dari KPU, Bawaslu, guru  dan kepolisian. 

    Ketua KPU Merauke Theresia  Mahuze, SH menjelaskan, bahwa    dari KPU   Merauke menargetkan  pelipatan dilakukan  selama 3 minggu, namun dengan   jumlah siswa yang dilibatkan cukup besar  maka kemungkinan waktu yang digunakan  akan lebih singkat dari target   tersebut. Sebab, total surat suara   yang akan dilipat baik  untuk  presiden, DPR RI, DPD, DPD Provinsi dan DPD Kabupaten  sebanyak 757.485  lembar. ‘’Karena jumlah DPT kita sebanyak 148.526  pemilih ditambah 2 persen atau 2.791  lembar  sehingga total 151.317 surat suara dikalikan 5,’’ tandasnya.  

Baca Juga :  Penghitungan Salah, Surat Suara Dibaca Ulang

   Theresia mengungkapkan bahwa pihaknya memilih anak sekolah  untuk   melipat  surat suara ini  karena pertama aman dan mudah diawasi, karena rata-rata telah berumur  di atas 16 tahun.  ‘’Ini juga sekaligus menjadi pendidikan   politik bagi anak-anak kita  yang ada di  sekolah. Apalagi sebagian dari mereka umurnya sudah  di atas 17 tahun dan punya hak memilih,”  jelasnya. 

  Sementara itu, Koordinator  Pelipatan Surat Suara Nilda Wati   yang juga sebagai Pembina OSIS  SMKN I Merauke mengungkapkan bahwa   pelipatan surat suara  tersebut  merupakan tawaran yang disampaikan oleh  pihak  KPU kepada sekolah, yang kebetulan  saat ini kelas XII  sedang ujian praktek. 

‘’Sehingga anak-anak  kelas X dan XI  kita libatkan untuk  melipat surat suara sekaligus  membantu   penyelenggara dalam hal ini KPU   untuk mensukseskan pemilu  tahun ini,’’ jelas.   

Baca Juga :  Hari Terakhir, KPU Merauke Akan Terima Tiga Bapaslon Mendaftar 

    Selama pelipatan,   kata Nilda  Wati, anak-anak  tidak belajar. Namun pihaknya memberikan  praktek  setelah mereka pulang. ‘’Kami targetkan     pelipatan ini bisa selesai dalam 3 hari,’’ jelasnya.    

   Nilda Wati juga menambahkan  bahwa  biaya yang diberikan  KPU untuk pelipatan surat  suara tersebut sebesar Rp 70 juta  dimana Rp 35 juta  dianggarkan  makan siang  selama  3 hari kegiatan sedangkan sisanya adalah honor  dari para siswa selama pelipatan.  

‘’Honornya memang  kecil  akan diterima anak-anak  tapi kita  minta tidak dilihat dari  nilainya tapi  ini kita sekaligus untuk membantu pemerintah dan penyelenggara dalam mensukseskan pelaksanaan pemilu,’’ tambahnya. (ulo/tri) 

Siswa SMKN I Merauke  saat sedang melipat surat suara yang dimulai,  Selasa (26/2). ( FOTO : Sulo/Radar Merauke )

MERAUKE- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merauke   melibatkan sedikitnya 500  pelajar SMKN I Merauke kelas X dan XI   untuk melipat  surat suara pemilu yang dimulai, Selasa (26/2). Pelipatan  surat suara ini dilakukan di ruang kelas SMKN I  Merauke, jalan  Raya Mandala dengan pengawasan dan pengawalan dari KPU, Bawaslu, guru  dan kepolisian. 

    Ketua KPU Merauke Theresia  Mahuze, SH menjelaskan, bahwa    dari KPU   Merauke menargetkan  pelipatan dilakukan  selama 3 minggu, namun dengan   jumlah siswa yang dilibatkan cukup besar  maka kemungkinan waktu yang digunakan  akan lebih singkat dari target   tersebut. Sebab, total surat suara   yang akan dilipat baik  untuk  presiden, DPR RI, DPD, DPD Provinsi dan DPD Kabupaten  sebanyak 757.485  lembar. ‘’Karena jumlah DPT kita sebanyak 148.526  pemilih ditambah 2 persen atau 2.791  lembar  sehingga total 151.317 surat suara dikalikan 5,’’ tandasnya.  

Baca Juga :  Harus Bangga Gunakan Produk Buatan Indonesia    

   Theresia mengungkapkan bahwa pihaknya memilih anak sekolah  untuk   melipat  surat suara ini  karena pertama aman dan mudah diawasi, karena rata-rata telah berumur  di atas 16 tahun.  ‘’Ini juga sekaligus menjadi pendidikan   politik bagi anak-anak kita  yang ada di  sekolah. Apalagi sebagian dari mereka umurnya sudah  di atas 17 tahun dan punya hak memilih,”  jelasnya. 

  Sementara itu, Koordinator  Pelipatan Surat Suara Nilda Wati   yang juga sebagai Pembina OSIS  SMKN I Merauke mengungkapkan bahwa   pelipatan surat suara  tersebut  merupakan tawaran yang disampaikan oleh  pihak  KPU kepada sekolah, yang kebetulan  saat ini kelas XII  sedang ujian praktek. 

‘’Sehingga anak-anak  kelas X dan XI  kita libatkan untuk  melipat surat suara sekaligus  membantu   penyelenggara dalam hal ini KPU   untuk mensukseskan pemilu  tahun ini,’’ jelas.   

Baca Juga :  Penghitungan Salah, Surat Suara Dibaca Ulang

    Selama pelipatan,   kata Nilda  Wati, anak-anak  tidak belajar. Namun pihaknya memberikan  praktek  setelah mereka pulang. ‘’Kami targetkan     pelipatan ini bisa selesai dalam 3 hari,’’ jelasnya.    

   Nilda Wati juga menambahkan  bahwa  biaya yang diberikan  KPU untuk pelipatan surat  suara tersebut sebesar Rp 70 juta  dimana Rp 35 juta  dianggarkan  makan siang  selama  3 hari kegiatan sedangkan sisanya adalah honor  dari para siswa selama pelipatan.  

‘’Honornya memang  kecil  akan diterima anak-anak  tapi kita  minta tidak dilihat dari  nilainya tapi  ini kita sekaligus untuk membantu pemerintah dan penyelenggara dalam mensukseskan pelaksanaan pemilu,’’ tambahnya. (ulo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya