MERAUKE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat berharap pembangunan jembatan Aswet yang menghubungkan antara Bandara Ewer dengan Aswet dapat dibiayai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan (PS).
Bupati Asmat Elisa Kambu, S.Sos, saat menghadiri Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Papua Selatan di Merauke baru-baru ini kepada media ini menjelaskan, salah satu yang paling urgen untuk bisa segera ditangani adalah pembangunan jembatan Aswet yang menghubungkan Bandara Ewer dengan Aswet.
Bupati Elisa Kambu yang telah tercatat 2 periode kepemimpinannya di Asmat tersebut mengaku, kali tersebut memiliki bentangan sekitar 200 meter, sehingga dari perencanaan yang telah dibuat akan membutuhkan anggaran Rp 250 miliar. Biaya tersebut kata dia sudah termasuk perencanaan dan pengawasan. ‘’Itu sudah termasuk pengawasan dan perencanaan,’’ terangnya.
Selama ini, kata dia, ketika dari Kota Agats ke Bandara Ewer dan sebaliknya, speed harus putar ke laut yang cukup beresiko ketika air laut sedang pasang dan sebaliknya. Sementara jika jembatan tersebut sudah dibangun, maka tidak lagi mengunakan speed lewat laut, tapi langsung menyusuri jalan beton yang sedang dalam tahap penyelesaian sepanjang 7 kilometer.
‘’Untuk jalan beton yang dibangun sepanjang 7 kilometer dan itu akan rampung tahun ini. Kalau jembatan dari Ewer itu tidak dibangun maka jalan yang dibangun itu akan mubazir,’’ jelasnya.(ulo/tho)
MERAUKE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat berharap pembangunan jembatan Aswet yang menghubungkan antara Bandara Ewer dengan Aswet dapat dibiayai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan (PS).
Bupati Asmat Elisa Kambu, S.Sos, saat menghadiri Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Papua Selatan di Merauke baru-baru ini kepada media ini menjelaskan, salah satu yang paling urgen untuk bisa segera ditangani adalah pembangunan jembatan Aswet yang menghubungkan Bandara Ewer dengan Aswet.
Bupati Elisa Kambu yang telah tercatat 2 periode kepemimpinannya di Asmat tersebut mengaku, kali tersebut memiliki bentangan sekitar 200 meter, sehingga dari perencanaan yang telah dibuat akan membutuhkan anggaran Rp 250 miliar. Biaya tersebut kata dia sudah termasuk perencanaan dan pengawasan. ‘’Itu sudah termasuk pengawasan dan perencanaan,’’ terangnya.
Selama ini, kata dia, ketika dari Kota Agats ke Bandara Ewer dan sebaliknya, speed harus putar ke laut yang cukup beresiko ketika air laut sedang pasang dan sebaliknya. Sementara jika jembatan tersebut sudah dibangun, maka tidak lagi mengunakan speed lewat laut, tapi langsung menyusuri jalan beton yang sedang dalam tahap penyelesaian sepanjang 7 kilometer.
‘’Untuk jalan beton yang dibangun sepanjang 7 kilometer dan itu akan rampung tahun ini. Kalau jembatan dari Ewer itu tidak dibangun maka jalan yang dibangun itu akan mubazir,’’ jelasnya.(ulo/tho)
