Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Pengelolaan Dana BOS Harus Transparan

MERAUKE – Kepala Bidang SMK, Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Yulianus  Kuayo, SH, meminta para kepala sekolah SMK Wilayah Adat Anim Ha, Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat agar dalam pengelolaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) harus  selalu transparan.

‘’Pengelolaan dana BOS ini harus trasnparan, ini sangat penting, antara guru produktif, program studi, antara sekolah dengan para kepala sekolah,”katanya saat membuka  workshop penyusunan Arkas BOS tahap II dan sistem informasi pemerintahan daerah (SIPD) tahun 2022 SMK Wilayah Adat Anim Ha, di Aula SMKN 3 Merauke, Kamis (23/6).

Yulianus Kuayo menjelaskan, pihaknya terus mendorong pengelolaan dana ini terutama yang bersumber dari  dari dana BOS, di mana prinsip-prinsip pengelolaan keuangan menjadi dasar. ‘’Selain prinsip pengelolaan keuangan juga pengendalian dilakukan dengan iman,’’ terangnya.

Baca Juga :  Komisi V DPR Papua Terima Paparan dan Tinjau Stadion Katalpal

Dikatakan, hasil evaluasi terhadap pengelolaan Dana BOS  tersebut, hampir seluruh SMK yang ada di Papua masih menyisahkan Silpa  yang jumlahnya bervariasi di atas Rp 10 juta bahkan ada yang sampai Rp 300 juta. ‘’Kalau ada Silpa maka kemungkinan perencanaan yang keliru atau tidak tepat. Karena itu, kegiatan hari  ini salah satunya adalah untuk mengendalikan supaya berikutnya tidak ada Silpa lagi,’’ jelasnya.(ulo/tho) 

MERAUKE – Kepala Bidang SMK, Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Yulianus  Kuayo, SH, meminta para kepala sekolah SMK Wilayah Adat Anim Ha, Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat agar dalam pengelolaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) harus  selalu transparan.

‘’Pengelolaan dana BOS ini harus trasnparan, ini sangat penting, antara guru produktif, program studi, antara sekolah dengan para kepala sekolah,”katanya saat membuka  workshop penyusunan Arkas BOS tahap II dan sistem informasi pemerintahan daerah (SIPD) tahun 2022 SMK Wilayah Adat Anim Ha, di Aula SMKN 3 Merauke, Kamis (23/6).

Yulianus Kuayo menjelaskan, pihaknya terus mendorong pengelolaan dana ini terutama yang bersumber dari  dari dana BOS, di mana prinsip-prinsip pengelolaan keuangan menjadi dasar. ‘’Selain prinsip pengelolaan keuangan juga pengendalian dilakukan dengan iman,’’ terangnya.

Baca Juga :  Sebut TNI-Polri Teroris, Seorang Mahasiswa Diamankan

Dikatakan, hasil evaluasi terhadap pengelolaan Dana BOS  tersebut, hampir seluruh SMK yang ada di Papua masih menyisahkan Silpa  yang jumlahnya bervariasi di atas Rp 10 juta bahkan ada yang sampai Rp 300 juta. ‘’Kalau ada Silpa maka kemungkinan perencanaan yang keliru atau tidak tepat. Karena itu, kegiatan hari  ini salah satunya adalah untuk mengendalikan supaya berikutnya tidak ada Silpa lagi,’’ jelasnya.(ulo/tho) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya