Harus Segera Isolasi Wilayah Terjangkit Flu Burung
MERAUKE-Kepala Karantina Tumbuhan Merauke Sudirman mengungkapkan bawah dengan adanya wabah flu burung yang terjadi di Merauke yang menyebabkan ribuan ternak ayam petelur milik peternak ayam di Merauke mati mendadak, harus segera diambil langkah-langkah penanggulangan dan pencegahan di lapangan.
“Atas kasus wabah flu burung yang terjadi tersebut harus segera diambil langkah-langkah penanggulangan dan pencegahan di lapangan,’’ tandas Sudirman di sela-sela pelepasan dua Batalyon Satgas Pamtas RI-PNG yang purna tugas di Dermaga Pelabuhan Merauke, Senin (22/6).
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengisolasi daerah-daerah yang terjangkit. ‘’Tidak boleh ada sebaran atau lalu lintas ayam dari daerah yang terkena wabah. Harus dilakukan isolasi, jangan sampai terbawa lagi ke tempat lain,” tandasnya.
Sudirman mengaku ada kemungkinan flu burung ini bisa berpindah ke manusia. ‘’Tapi ini kan virusnya berbeda,’’ terangnya.
Selain itu, lanjut Sudirman, harus segera dilakukan vaksin untuk ayam-ayam yang belum terserang dengan flu burung tersebut. “Kalau dari segi karantina, sebenarnya kalau sudah terindikasi positif harus dieliminasi. Dimusnahkan semua meski masih sehat. Itu prinsip –prinsip karantina. Tapi kalau bicara kerugian dan segala macam, yang penting sekarang antisipasi kita adalah untuk mencegah ini untuk bagaimana melakukan vaksin. Tapi, keberhasilannya biasanya kecil untuk mengatasi dampak ini karena situasi di situ terpapar,’’ terangnya.
Bagaimana dengan telur ayam yang dihasilkan dengan kandang ayam yang sudah terpapar flu influenza ayam tersebut, menurut Sudirman masih aman dikonsumsi. Yang penting dimasak sampai matang. ‘’Yang penting jangan dimakan mentah. Tapi masak dengan matang, maka virusnya akan mati,’’ jelasnya.
Sudirman juga menjelaskan bahwa sudah ada rapat antara Pemkanb Merauke dengan para peternak tersebut pada Sabtu (20/6) dimana dari rapat tersebut dihasilkan keputusan bupati akan mengeluarkan suatu keputusan untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan flu burung ini. ’’Dari Karantina Pertanian, kami siap untuk mengamankan di pintu-pintu masuk dan keluar setelah keluar surat bupati tersebut. Untuk sementara tetap kita lakukan sepanjang memang memenuhi persyaratan kekarantinaan. Karena kita tetap mengacu dari satandar yang ada. Dari daerah asal harus dilengkapi persyaratan tehnis kekarantinaan dan persyaratan lain,’’ tambahnya. (ulo/tri)
MERAUKE-Kepala Karantina Tumbuhan Merauke Sudirman mengungkapkan bawah dengan adanya wabah flu burung yang terjadi di Merauke yang menyebabkan ribuan ternak ayam petelur milik peternak ayam di Merauke mati mendadak, harus segera diambil langkah-langkah penanggulangan dan pencegahan di lapangan.
“Atas kasus wabah flu burung yang terjadi tersebut harus segera diambil langkah-langkah penanggulangan dan pencegahan di lapangan,’’ tandas Sudirman di sela-sela pelepasan dua Batalyon Satgas Pamtas RI-PNG yang purna tugas di Dermaga Pelabuhan Merauke, Senin (22/6).
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengisolasi daerah-daerah yang terjangkit. ‘’Tidak boleh ada sebaran atau lalu lintas ayam dari daerah yang terkena wabah. Harus dilakukan isolasi, jangan sampai terbawa lagi ke tempat lain,” tandasnya.
Sudirman mengaku ada kemungkinan flu burung ini bisa berpindah ke manusia. ‘’Tapi ini kan virusnya berbeda,’’ terangnya.
Selain itu, lanjut Sudirman, harus segera dilakukan vaksin untuk ayam-ayam yang belum terserang dengan flu burung tersebut. “Kalau dari segi karantina, sebenarnya kalau sudah terindikasi positif harus dieliminasi. Dimusnahkan semua meski masih sehat. Itu prinsip –prinsip karantina. Tapi kalau bicara kerugian dan segala macam, yang penting sekarang antisipasi kita adalah untuk mencegah ini untuk bagaimana melakukan vaksin. Tapi, keberhasilannya biasanya kecil untuk mengatasi dampak ini karena situasi di situ terpapar,’’ terangnya.
Bagaimana dengan telur ayam yang dihasilkan dengan kandang ayam yang sudah terpapar flu influenza ayam tersebut, menurut Sudirman masih aman dikonsumsi. Yang penting dimasak sampai matang. ‘’Yang penting jangan dimakan mentah. Tapi masak dengan matang, maka virusnya akan mati,’’ jelasnya.
Sudirman juga menjelaskan bahwa sudah ada rapat antara Pemkanb Merauke dengan para peternak tersebut pada Sabtu (20/6) dimana dari rapat tersebut dihasilkan keputusan bupati akan mengeluarkan suatu keputusan untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan flu burung ini. ’’Dari Karantina Pertanian, kami siap untuk mengamankan di pintu-pintu masuk dan keluar setelah keluar surat bupati tersebut. Untuk sementara tetap kita lakukan sepanjang memang memenuhi persyaratan kekarantinaan. Karena kita tetap mengacu dari satandar yang ada. Dari daerah asal harus dilengkapi persyaratan tehnis kekarantinaan dan persyaratan lain,’’ tambahnya. (ulo/tri)