Friday, April 26, 2024
26.7 C
Jayapura

Beras Belum Dibayar, Petani Mengadu ke Bupati 

MERAUKE- Sejumlah petani dari  Kurik 4 mengaku ke  Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, terkait beras  milik mereka yang dibeli dan dikirim oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Usaha Malind Kanamin ke  Surabaya pada Desember  2020 lalu, namun sampai  sekarang belum dibayar .

‘’Tolong bapak bupati, kami punya beras yang diambil oleh BUMD Aneka Usaha Malind Kanamin, namun sampai sekarang belum diselesaikan,’’kata  Hariadi,  salah seorang petani Kurik 4 yang berasnya diambil, namun belum dibayarkan. 

Menurut Hariadi, dengan belum dibayarkannya beras tersebut membuat mereka yang punya beras kesulitan mendapatkan modal. Apalagi menurut dia,  ada pemilik dari beras tersebut merupakan janda yang menjadi tulang punggung dalam keluarganya.

Baca Juga :  Kematian Ternak Sapi di Merauke Bertambah Jadi 177 Ekor

‘’Harapannya, supaya masalah kami ini  dapat dibantu. Karena setelah modal saya di BUMD, saya juga tidak bisa membantu petani,’’ kata Hariadi. Menanggapi hal ini, Bupati Romanus Mbaraka, MT, menjelaskan, akan cepat  menyelesaikan persoalan yang terjadi di BUMD tersebut. ‘’Nanti saya selesaikan secepatnya,’’tandas bupati Romanus.

Sebelumnya, Direktur BUMD Aneka Usaha Malind Kanamin, Vincent Gebze mengakui, total harga beras dari petani sebesar Rp 1,05 miliar yang dikirim ke Surabaya pada akhir Desember 2020 itu belum diselesaikan karena pihaknya juga belum dibayar oleh pihak yang membeli beras tersebut sebesar Rp 1,3 miliar  sampai sekarang. Namun Vincent Gebze mengaku, tetap bertanggung jawab atas pembelian beras dari petani tersebut. (ulo/tho)

Baca Juga :  Peringati Hari Lingkungan Hidup, 1.500 Pohon Ditanam 

MERAUKE- Sejumlah petani dari  Kurik 4 mengaku ke  Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, terkait beras  milik mereka yang dibeli dan dikirim oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Usaha Malind Kanamin ke  Surabaya pada Desember  2020 lalu, namun sampai  sekarang belum dibayar .

‘’Tolong bapak bupati, kami punya beras yang diambil oleh BUMD Aneka Usaha Malind Kanamin, namun sampai sekarang belum diselesaikan,’’kata  Hariadi,  salah seorang petani Kurik 4 yang berasnya diambil, namun belum dibayarkan. 

Menurut Hariadi, dengan belum dibayarkannya beras tersebut membuat mereka yang punya beras kesulitan mendapatkan modal. Apalagi menurut dia,  ada pemilik dari beras tersebut merupakan janda yang menjadi tulang punggung dalam keluarganya.

Baca Juga :  Polisi Tertibkan Sagero di Pantai Lampu Satu

‘’Harapannya, supaya masalah kami ini  dapat dibantu. Karena setelah modal saya di BUMD, saya juga tidak bisa membantu petani,’’ kata Hariadi. Menanggapi hal ini, Bupati Romanus Mbaraka, MT, menjelaskan, akan cepat  menyelesaikan persoalan yang terjadi di BUMD tersebut. ‘’Nanti saya selesaikan secepatnya,’’tandas bupati Romanus.

Sebelumnya, Direktur BUMD Aneka Usaha Malind Kanamin, Vincent Gebze mengakui, total harga beras dari petani sebesar Rp 1,05 miliar yang dikirim ke Surabaya pada akhir Desember 2020 itu belum diselesaikan karena pihaknya juga belum dibayar oleh pihak yang membeli beras tersebut sebesar Rp 1,3 miliar  sampai sekarang. Namun Vincent Gebze mengaku, tetap bertanggung jawab atas pembelian beras dari petani tersebut. (ulo/tho)

Baca Juga :  111 Warga Binaan Lapas Merauke Terima E-KTP

Berita Terbaru

Artikel Lainnya