BOVEN DIGOEL-Ratusan warga Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel melakukan aksi protes gara-gara tidak bisa bertemu dan berdialog dengan Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo di Bandara Tanah Merah, Selasa (29/6) kemarin.
Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo bersama dengan Forkopimda Provinsi Papua Selatan sendiri tidak dapat bertemu dengan warga tersebut mengingat, tidak ada waktu lagi karena pesawat carteran yang akan membawa balik ke Merauke sudah menunggu di Bandara Tanah Merah.
Ketua KNPI Boven Digoel, Marten Luter Wambarop menjelaskan, pihaknya kecewa karena tidak bisa bertemu langsung dengan Pj Gubernur Papua Selatan untuk menyampaikan sejumlah permasalahan yang terjadi di Boven Digoel saat ini.
“Kami ini dari perkumpulan masyarakat dan pemuda yang bernaung dibawah KNPI, bicara bagaimana keseimbangan ekonomi, pendidikan, kesehatan di Kabupaten Boven Digoel. Karena selama kepemimpinan Hengki Yaluwo, masyarakat menyayangkan karena misalnya jalan di dalam kota hancur, apalagi kampung-kampung dan distrik. Ini kan sayang sekali, “jelasnya.
Dikatakan, aksi yang dilakukan mama-mama dengan membawa jualan di pasar sebagai aksi spontanitas untuk memberikan teguran kepada bupati dan menyampaikan kepada gubernur bahwa ini kondisi yang terjadi hari ini di Boven Digoel.
” Kita di Boven Digoel ini, kota sejarah. Orang tahu, Negara tahu bahwa Bung Hatta itu 2 kali datang ke Boven Digoel. Pertama sebagai tahanan politik dan kedua sebagai wakil presiden,” jelasnya. (ulo/tho)