MERAUKE- Angka kematian ibu hamil saat melahirkan di tahun 2022 lalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT mengungkapkan, Tahun 2022 lalu, angka kematian ibu hamil yang melahirkan 11 orang.
‘’Angka kematian ibu hamil melahirkan di tahun 2022 mengalami peningkatan,’’ kata bupati Romanus Mbaraka, saat membuka pelatihan Widwiferh Update bagi 70 bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia Cabang Merauke, Jumat, (17/3), lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevile Muskita mengaku, jumlah tersebut ekuivalen dengan 270 kelahiran per 100.000 jiwa penduduk. ‘’Di tahun 2022 kemarin, memang terjadi kenaikan ibu hamil saat melahirkan. Dari 9 kematian di tahun 2021 menjadi 11 kematian di tahun 2022,’’ jelasnya.
Tentunya, lanjut Nevile Muskita, adanya peningkatan ini menjadi catatan dan evaluasi bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Mantan Direktur RSUD Merauke ini menjelaskan, banyak penyebab kematian ibu hamil saat melahirkan tersebut. ‘’Sekitar 20 persen dari ibu hamil memiliki resiko tinggi. Artinya, kemungkinan komplikasinya ada.
Nah, itu yang harus kita deteksi sejak awal, supaya resiko tinggi atau komplikasi tinggi yang ditimbulkan akibat persalinan kita tekan seminimal mungkin sehingga,’’ jelasnya.
Namun lanjut dia, untuk di Indonesia, sebagian besar kematian akibat pendarahan, hipertensi dalam kehamilan, kemudian infeksi dan sebagainya.
Salah satu ibu hamil yang dilaporkan meninggal adalah seorang perempuan yang berusia masih sangat muda berumur 14 tahun. ‘’Kemungkinan punya pinggul kecil, sehingga bayi susah keluar,’’ katanya.
Saat itu, bidan di Puskesmas mau rujuk, namun cuaca di laut saat itu lagi esktrim sehingga korban tidak dapat dirujuk, menyebabkan meninggal saat melahirkan.
‘’Kalau masih ada pesawat kecil yang dimiliki MAF seperti dulu yang bisa landing di air, itu bisa dicarter. Tapi sekarang pesawat itu sudah tidak ada, sehingga kita kesulitan di alat transportasi,’’tandasnya. (ulo/tho)