Terbukti Banyaknya Anak Daerah Maju Bacalon Pilkada
MERAUKE-Dalam rangka pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Merauke periode 2021-2026 lebih dari 30 bakal calon bupati Merauke menyatakan akan maju bertarung dalam Pilkada 2020 dengan mendaftar ke Partai Politik yang membuka seleksi bakal calon bupati dan wakil kepala daerah tersebut.
Dibandingkan periode-periode sebelumnya, baru kali ini jumlah sangat banyak. Menurut tokoh Papua Selatan Drs Johanes Gluba Gebze (JGG) yang juga mantan Bupati Merauke 2 periode ini, bahwa banyaknya anak daerah yang menyatakan maju dalam pertarungan kepala daerah kali ini menandakan sumber daya manusia di Papua Selatan khususnya Merauke sudah sangat siap.
“Saya kira itu tidak perlu ditakutkan. Sementara ada suara lain, SDM Papua belum siap. SDM Marind belum siap. Itu kan (banyaknya calon.red) salah satu bukti bahwa SDM Papua khususnya Marind sudah siap berlaga mengikuti kompetisi-kompetisi yang akan terjadi. Baik kompetisi jabatan politik maupun jabatan karier. Jadi banyaknya anak-anak daerah ini ingin memberitahukan kepada dunia dan kepada khayalak bahwa kami ada dan kami siap berlaga,’’ kata JGG, Jumat (17/1).
Karena itu, jelas JGG, jika ada yang masih meragukan SDM Papua belum siap kaitannya dengan perjuangan pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS) sangat keliru. Karena saat ini dengan pertarungan pemilihan kepala daerah 2020, jumlah anak daerah yang menyatakan siap bertarung sudah cukup banyak.
Soal tidak adanya aturan bagi non Papua untuk ikut bertarung sebagai calon bupati Merauke dalam Pilkada 2020, JGG menegaskan bahwa orang bilang tidak ada aturan namun menurut dia aturan yang Tuhan sudah berikan adalah nurani. “Pakailah nurani. Kalau ada yang bilang aturan positif di negara ini tidak ada, tapi aturan Allah yakni Nurani. Pakailah aturan nurani itu. Karena kita ingin berkembang dan mau maju bersama-sama sebagai satu warga bangsa yang kuat dalam kekuatan kemajemukan. Kalau kekuatan kemajemukan mau dikurangi dan ada resiko, maka jangan salahkan mereka. Karena mereka (Papua,red) juga mau berkembang. Tuhan Allah sudah bagi negeri ini menjadi daerah-daerah otonom. Siapa juga yang bilang kalau kau lebih hebat dari orang-orang asli. Sekali lagi kepada saudara-saudara berilah ruang kepada anak-anak asli Papua. Karena kita sudah buka ruang siapa saja bisa datang ke sini tapi jangan rampas hak kesulungan itu,” tandasnya. (ulo/tri)
Terbukti Banyaknya Anak Daerah Maju Bacalon Pilkada
MERAUKE-Dalam rangka pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Merauke periode 2021-2026 lebih dari 30 bakal calon bupati Merauke menyatakan akan maju bertarung dalam Pilkada 2020 dengan mendaftar ke Partai Politik yang membuka seleksi bakal calon bupati dan wakil kepala daerah tersebut.
Dibandingkan periode-periode sebelumnya, baru kali ini jumlah sangat banyak. Menurut tokoh Papua Selatan Drs Johanes Gluba Gebze (JGG) yang juga mantan Bupati Merauke 2 periode ini, bahwa banyaknya anak daerah yang menyatakan maju dalam pertarungan kepala daerah kali ini menandakan sumber daya manusia di Papua Selatan khususnya Merauke sudah sangat siap.
“Saya kira itu tidak perlu ditakutkan. Sementara ada suara lain, SDM Papua belum siap. SDM Marind belum siap. Itu kan (banyaknya calon.red) salah satu bukti bahwa SDM Papua khususnya Marind sudah siap berlaga mengikuti kompetisi-kompetisi yang akan terjadi. Baik kompetisi jabatan politik maupun jabatan karier. Jadi banyaknya anak-anak daerah ini ingin memberitahukan kepada dunia dan kepada khayalak bahwa kami ada dan kami siap berlaga,’’ kata JGG, Jumat (17/1).
Karena itu, jelas JGG, jika ada yang masih meragukan SDM Papua belum siap kaitannya dengan perjuangan pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS) sangat keliru. Karena saat ini dengan pertarungan pemilihan kepala daerah 2020, jumlah anak daerah yang menyatakan siap bertarung sudah cukup banyak.
Soal tidak adanya aturan bagi non Papua untuk ikut bertarung sebagai calon bupati Merauke dalam Pilkada 2020, JGG menegaskan bahwa orang bilang tidak ada aturan namun menurut dia aturan yang Tuhan sudah berikan adalah nurani. “Pakailah nurani. Kalau ada yang bilang aturan positif di negara ini tidak ada, tapi aturan Allah yakni Nurani. Pakailah aturan nurani itu. Karena kita ingin berkembang dan mau maju bersama-sama sebagai satu warga bangsa yang kuat dalam kekuatan kemajemukan. Kalau kekuatan kemajemukan mau dikurangi dan ada resiko, maka jangan salahkan mereka. Karena mereka (Papua,red) juga mau berkembang. Tuhan Allah sudah bagi negeri ini menjadi daerah-daerah otonom. Siapa juga yang bilang kalau kau lebih hebat dari orang-orang asli. Sekali lagi kepada saudara-saudara berilah ruang kepada anak-anak asli Papua. Karena kita sudah buka ruang siapa saja bisa datang ke sini tapi jangan rampas hak kesulungan itu,” tandasnya. (ulo/tri)