Friday, February 21, 2025
23.7 C
Jayapura

Refocusing Anggaran Akan Berdampak pada Dunia Usaha Khususnya UMKM

MERAUKE  Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Papua Selatan  Charles Gomar menilai  refocusing atau efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat terhadap hampir seluruh kementrian dan lembaga termasuk daerah baik provinsi, kabupaten dan kota memberi dampak  bagi dunia usaha khususnya usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM).

Hal ini, karena terjadi    pengurangan alokasi  anggaran untuk program UMKM dengan pemangkasan anggaran sebesar 457 persen atau dari Rp 463 miliar menjadi Rp 220 miliar.

‘’Dengan adanya  pemangkasan anggaran ini, berpotensi  mengurangi kapasitas kementerian dalam memberikan pelatihan, pendampingan, atau insentif langsung kepada UMKM,’’ kata Charles Gomar kepada media ini, Senin (17/2).   

Baca Juga :  Perubahan APBD 2024 Ditetapkan, Pjs Bupati Ingatkan Pimpinan OPD 

Anggota DPRP Papua Selatan dari Partai Nasdem ini juga menilai bahwa pemangkasan anggaran belanja pemerintah di pos-pos seperti pengadaan alat tulis kantor (ATK) sebesar 90% dan percetakan/souvenir sebesar 75,9% secara langsung memengaruhi UMKM yang bergantung pada proyek-proyek pemerintah. Sektor UMKM seperti percetakan, kerajinan, dan penyedia ATK diperkirakan mengalami stagnasi atau penurunan permintaan .

‘’Efisiensi anggaran berpotensi mengurangi subsidi dan program bantuan sosial, yang dapat menurunkan daya beli masyarakat. Menurut analisis ekonom, belanja pemerintah terhadap PDB diperkirakan turun dari 7% menjadi 5%, sehingga pertumbuhan ekonomi 2025 diproyeksikan melambat ke 4,7% . Penurunan ini berisiko mengurangi permintaan terhadap produk UMKM, terutama di sektor konsumsi,’’ katanya.

Baca Juga :  TNI AD Harus Jadi Solusi di Tengah Masyarakat 

Pemangkasan anggaran perjalanan dinas ke luar negeri oleh kementerian seperti Kementerian Perindustrian, lanjut dia,  dapat menghambat diplomasi perdagangan. Hal ini berimplikasi pada UMKM yang bergantung pada ekspor atau perluasan pasar global, karena dukungan pemerintah untuk membuka akses internasional berkurang.  (ulo/wen)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE  Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Papua Selatan  Charles Gomar menilai  refocusing atau efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat terhadap hampir seluruh kementrian dan lembaga termasuk daerah baik provinsi, kabupaten dan kota memberi dampak  bagi dunia usaha khususnya usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM).

Hal ini, karena terjadi    pengurangan alokasi  anggaran untuk program UMKM dengan pemangkasan anggaran sebesar 457 persen atau dari Rp 463 miliar menjadi Rp 220 miliar.

‘’Dengan adanya  pemangkasan anggaran ini, berpotensi  mengurangi kapasitas kementerian dalam memberikan pelatihan, pendampingan, atau insentif langsung kepada UMKM,’’ kata Charles Gomar kepada media ini, Senin (17/2).   

Baca Juga :  Sinergitas TNI, Polri dan Masyarakat Membuat Irigasi 

Anggota DPRP Papua Selatan dari Partai Nasdem ini juga menilai bahwa pemangkasan anggaran belanja pemerintah di pos-pos seperti pengadaan alat tulis kantor (ATK) sebesar 90% dan percetakan/souvenir sebesar 75,9% secara langsung memengaruhi UMKM yang bergantung pada proyek-proyek pemerintah. Sektor UMKM seperti percetakan, kerajinan, dan penyedia ATK diperkirakan mengalami stagnasi atau penurunan permintaan .

‘’Efisiensi anggaran berpotensi mengurangi subsidi dan program bantuan sosial, yang dapat menurunkan daya beli masyarakat. Menurut analisis ekonom, belanja pemerintah terhadap PDB diperkirakan turun dari 7% menjadi 5%, sehingga pertumbuhan ekonomi 2025 diproyeksikan melambat ke 4,7% . Penurunan ini berisiko mengurangi permintaan terhadap produk UMKM, terutama di sektor konsumsi,’’ katanya.

Baca Juga :  Polisi Tetapkan 2 Tersangka 

Pemangkasan anggaran perjalanan dinas ke luar negeri oleh kementerian seperti Kementerian Perindustrian, lanjut dia,  dapat menghambat diplomasi perdagangan. Hal ini berimplikasi pada UMKM yang bergantung pada ekspor atau perluasan pasar global, karena dukungan pemerintah untuk membuka akses internasional berkurang.  (ulo/wen)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya