Jenazah Pasien Covid-19 Ditolak Saat Hendak Dikubur
Petugas khusus yang menggunakan APD saat melakukan penguburan terhadapĀ seorang warga yang meninggal karena Covid di belakang RSUD Mappi, Minggu (17/1) ( FOTO: Cosmos Jeujanan)
Petugas khusus yang menggunakan APD saat melakukan penguburan terhadapĀ seorang warga yang meninggal karena Covid di belakang RSUD Mappi, Minggu (17/1) ( FOTO: Cosmos Jeujanan)
MERAUKE – Salah satu pasien Covid-19 di Mappi saat menjalani perawatan meninggal dunia. Warga Mappi berjenis kelamin perempuan berumur 62 tahun tersebut, merupakan pasien Covid-19 pertama yang meninggal dunia. Tapi sayang, saat akan dikubur di lahan yang telah disediakan pemerintah khusus bagi yang meninggal karena Covid-19, masyarakat menolaknya.
Kapolres Mappi Cosmas Jeujanan mengungkapkan, bahwa pihaknya cukup lama bernegosiasi dengan masyarakat yang kampung mereka sekitar 500 meter dari lahan untuk kuburan tersebut. Namun masyarakat tetap melakukan pemalangan selain dengan alasan penolakan juga soal tuntutan jalan keluar dari kuburan tersebut yang belum diselesaikan pemerintah.
āKalau lahan yang disediakan pemerintah sekitar 1 hektar dan itu sudah dibayar. Termasuk jalan masuk. Tapi jalan keluar yang belum dibayar sehingga itu menjadi alasan masyarakat melakukan pemalangan,ā katanya.
Meski telah dilakukan negosiasi dengan masyarakat, namun masyarakat tetap menolak. āMungkin saat pemerintah membeli tanah tersebut kurang disosialisasikan kepada masyarakat tujuan pembelian tanah tersebut atau kemungkinan adanya pihak ketiga berada di balik penolakan tersebut,ā jelasnya.
Karena adanya penolakan itu, lanjut Kapolres, akhirnya penguburan jenazah dilakukan di belakang RSUD Mappi yang berjarak sekitar 350 meter dari gedung RSUD Mappi. Menurut Kapolres, dirinya bersama dengan Kepala Dinas kesehatan ikut mengawali penggalian kuburan terhadap jenazah yang meninggal karena Covid-19.
āPenguburan dilakukan secara khusus oleh petugas yang sudah menggunakan APD, namun untuk penggalian pertama, saya dengan Kepala Dinas Kesehatan Mappi mengawali penggalian,āā jelasnya.
Ditambahkan, masalah penolakan warga tersebut akan dibahas bersama dengan bupai 2-3 hari kedepan. āāPak bupati masih ada diluar daerah, dan rencananya dalam 2-3 hari kedepan akan balik dan kita akan bahas soal masalah ini,āā tutupnya. (ulo/tri)
Petugas khusus yang menggunakan APD saat melakukan penguburan terhadapĀ seorang warga yang meninggal karena Covid di belakang RSUD Mappi, Minggu (17/1) ( FOTO: Cosmos Jeujanan)
MERAUKE – Salah satu pasien Covid-19 di Mappi saat menjalani perawatan meninggal dunia. Warga Mappi berjenis kelamin perempuan berumur 62 tahun tersebut, merupakan pasien Covid-19 pertama yang meninggal dunia. Tapi sayang, saat akan dikubur di lahan yang telah disediakan pemerintah khusus bagi yang meninggal karena Covid-19, masyarakat menolaknya.
Kapolres Mappi Cosmas Jeujanan mengungkapkan, bahwa pihaknya cukup lama bernegosiasi dengan masyarakat yang kampung mereka sekitar 500 meter dari lahan untuk kuburan tersebut. Namun masyarakat tetap melakukan pemalangan selain dengan alasan penolakan juga soal tuntutan jalan keluar dari kuburan tersebut yang belum diselesaikan pemerintah.
āKalau lahan yang disediakan pemerintah sekitar 1 hektar dan itu sudah dibayar. Termasuk jalan masuk. Tapi jalan keluar yang belum dibayar sehingga itu menjadi alasan masyarakat melakukan pemalangan,ā katanya.
Meski telah dilakukan negosiasi dengan masyarakat, namun masyarakat tetap menolak. āMungkin saat pemerintah membeli tanah tersebut kurang disosialisasikan kepada masyarakat tujuan pembelian tanah tersebut atau kemungkinan adanya pihak ketiga berada di balik penolakan tersebut,ā jelasnya.
Karena adanya penolakan itu, lanjut Kapolres, akhirnya penguburan jenazah dilakukan di belakang RSUD Mappi yang berjarak sekitar 350 meter dari gedung RSUD Mappi. Menurut Kapolres, dirinya bersama dengan Kepala Dinas kesehatan ikut mengawali penggalian kuburan terhadap jenazah yang meninggal karena Covid-19.
āPenguburan dilakukan secara khusus oleh petugas yang sudah menggunakan APD, namun untuk penggalian pertama, saya dengan Kepala Dinas Kesehatan Mappi mengawali penggalian,āā jelasnya.
Ditambahkan, masalah penolakan warga tersebut akan dibahas bersama dengan bupai 2-3 hari kedepan. āāPak bupati masih ada diluar daerah, dan rencananya dalam 2-3 hari kedepan akan balik dan kita akan bahas soal masalah ini,āā tutupnya. (ulo/tri)