Pembukaan Jalan Merauke-Kepi Telan Anggaran Rp 14 M
MERAUKE-Pembukaan Jalan Nasional Merauke-Kepi (Kabupaten Mappi) sejauh 4 kilometer di sekitar daerah Kalili, Distrik Kaptel-Kabupaten Merauke akan menelan anggaran sebesar Rp 14 miliar. Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Merauke, Franky Edwin Lapian, ST, MT, ketika ditemui di Merauke mengungkapkan bahwa pembukaan ruas jalan nasional sepanjang 4 kilometer ini ditargetkan akan selesai Desember 2020.
Alat berat yang telah tiba di lokasi, siap untuk membuka jalan Jalan Nasional Merauke-Kepi sepanjang 4 kilometer di Sekitar Kampung Kaliki, Distrik Kaptel-Merauke. (FOTO:Ist/Cepos)
Namun yang menjadi kendala, kata Franky adalah kondisi cuaca di lokasi pekerjaan yang terus hujan dan mobilisasi alat berat yang cukup rumit. Sehingga alat berat yang dimobilisasi baru sampai di lokasi pada Senin ((13/7).
“Saya baru dapat kabar kalau peralatan baru tiba Senin kemarin di lokasi pekerjaan,’’ terangnya.
Namun demikian, jelas Franky, pekerjaan tidak terlalu kompleks. Karena hanya membuka jalan dengan peninggian. Belum ada pengerasan. Jalan yang dibentuk itu sepanjang 4 kilometer dengan lebar 25 meter.
“Masih hutan. Jadi jalannya baru buka. Untuk Merauke-Kepi ini masih ada sekitar 8 kilometer yang masih hutan dan tahun ini kita masuk dan buka 4 kilometer,” terangnya.
Dengan dibukanya jalan Merauke-Kepi ini, Franky Edwin Lapian berharap dalam beberapa tahun kedepan, jalan darat ini akan terhubung, sehingga masyarakat yang akan ke Kepi, Kabupaten Mappi dan sebaliknya mempunyai pilihan. Bisa lewat darat atau transportasi udara.
Namun untuk wilayah Kabupaten Merauke, sebut Franky Edwin Lapian, ada sekitar 8-9 jembatan yang harus dibangun. Belum termasuk yang berada di wilayah Kabupaten Mappi. “Kalau untuk Kali Digoel, nantinya kita pakai kapal penyeberangan saja. Karena tidak mungkin kita membangun jembatan yang kalinya begitu lebar. Karena selain menyedot anggaran yang cukup besar, juga Kali Digoel ini menjadi urat nadi kapal membawa sembako dan bahan bangunan ke Kabupaten Boven Digoel maupun ke Mappi,” tandasnya. (ulo/tri)
MERAUKE-Pembukaan Jalan Nasional Merauke-Kepi (Kabupaten Mappi) sejauh 4 kilometer di sekitar daerah Kalili, Distrik Kaptel-Kabupaten Merauke akan menelan anggaran sebesar Rp 14 miliar. Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Merauke, Franky Edwin Lapian, ST, MT, ketika ditemui di Merauke mengungkapkan bahwa pembukaan ruas jalan nasional sepanjang 4 kilometer ini ditargetkan akan selesai Desember 2020.
Alat berat yang telah tiba di lokasi, siap untuk membuka jalan Jalan Nasional Merauke-Kepi sepanjang 4 kilometer di Sekitar Kampung Kaliki, Distrik Kaptel-Merauke. (FOTO:Ist/Cepos)
Namun yang menjadi kendala, kata Franky adalah kondisi cuaca di lokasi pekerjaan yang terus hujan dan mobilisasi alat berat yang cukup rumit. Sehingga alat berat yang dimobilisasi baru sampai di lokasi pada Senin ((13/7).
“Saya baru dapat kabar kalau peralatan baru tiba Senin kemarin di lokasi pekerjaan,’’ terangnya.
Namun demikian, jelas Franky, pekerjaan tidak terlalu kompleks. Karena hanya membuka jalan dengan peninggian. Belum ada pengerasan. Jalan yang dibentuk itu sepanjang 4 kilometer dengan lebar 25 meter.
“Masih hutan. Jadi jalannya baru buka. Untuk Merauke-Kepi ini masih ada sekitar 8 kilometer yang masih hutan dan tahun ini kita masuk dan buka 4 kilometer,” terangnya.
Dengan dibukanya jalan Merauke-Kepi ini, Franky Edwin Lapian berharap dalam beberapa tahun kedepan, jalan darat ini akan terhubung, sehingga masyarakat yang akan ke Kepi, Kabupaten Mappi dan sebaliknya mempunyai pilihan. Bisa lewat darat atau transportasi udara.
Namun untuk wilayah Kabupaten Merauke, sebut Franky Edwin Lapian, ada sekitar 8-9 jembatan yang harus dibangun. Belum termasuk yang berada di wilayah Kabupaten Mappi. “Kalau untuk Kali Digoel, nantinya kita pakai kapal penyeberangan saja. Karena tidak mungkin kita membangun jembatan yang kalinya begitu lebar. Karena selain menyedot anggaran yang cukup besar, juga Kali Digoel ini menjadi urat nadi kapal membawa sembako dan bahan bangunan ke Kabupaten Boven Digoel maupun ke Mappi,” tandasnya. (ulo/tri)