Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Berlangsung sampai Pukul 19.30 WIT, Ini Tuntutan Demo Mahasiswa Jilid II

MERAUKE– Kendati ditengah guyuran hujan, tak membuat  para mahasiswa membubarkan diri memperjuangkan hak-hak masyarakat terkait dengan putusnya jaringan Telkom di Merauke sejak 4 Januari 2024 lalu, di Merauke Senin (15/01/2024).

    Setelah melakukan aksi di depan kantor bupati yang diterima langsung oleh Bupati Merauke, para mahasiswa tersebut melanjutkan aksinya ke Kantor Telkom, Jalan Postel Merauke. Aksi demo damai ini berlangsung sampai pukul 17.30 WIT.   

    Di depan kantor  Telkom, situasi sempat memanas saat para mahasiswa tersebut menuntut Kepala Telkom Merauke keluar dari ruangan. Ternyata di dalam kantor tersebut, selain ada Kepala Kantor Telkom Merauke juga  hadir General Manager Witel Papua Antonius J. Sritomo.

Baca Juga :  Letakkan Parang di Leher Korban, Pelaku Curas Ditangkap

   Mahasiswa juga menyegel pintu depan kantor tersebut dengan memasang spanduk sebagai tanda segel dilakukan. Menurut para mahasiswa  tersebut, segel ini dibuka setelah tuntutan mereka dipenuhi.

Namun begitu, 9 perwakilan dari para mahasiswa tersebut diperkenankan GM Witel Papua untuk masuk kedalam kantor. Para mahasiswa tersebut diperlihatkan bukti-bukti kabel optik yang rusak yang diduga akibat jangkar kapal. Namun sebelum diperlihatkan, antara Telkom dan perwakilan mahasiswa tersebut bersepakat  gambar dan video visual  tersebut tidak boleh di sebarkan ke publik.

Sementara itu, diakhir aksi demo itu,  juru bicara aksi demo Kartang membacakan petisi atau tuntutan diantaranya pertama mendesak pemerintah Provinsi Papua Selatan atau Pemerintah Kabupaten Merauke dan PT Telkom Group untuk segera melakukan pemulihan internet dan tidak mengulur-ulur waktu perbaikan. Harus dipastikan selesai  di bulan Januari ini.

Baca Juga :  Sidang Perdana PTUN SK Pj Gubernur Papua Selatan

  Kedua, mendesak Pemerintah Papua Selatan dan Pemerintah Kabbupaten Merauke agar serius dalam penambahan provider lain di Kabupaten Merauke dengan catatan permudah akses kerja sama dan pembangunan infrastruktur yang diperlukan.

MERAUKE– Kendati ditengah guyuran hujan, tak membuat  para mahasiswa membubarkan diri memperjuangkan hak-hak masyarakat terkait dengan putusnya jaringan Telkom di Merauke sejak 4 Januari 2024 lalu, di Merauke Senin (15/01/2024).

    Setelah melakukan aksi di depan kantor bupati yang diterima langsung oleh Bupati Merauke, para mahasiswa tersebut melanjutkan aksinya ke Kantor Telkom, Jalan Postel Merauke. Aksi demo damai ini berlangsung sampai pukul 17.30 WIT.   

    Di depan kantor  Telkom, situasi sempat memanas saat para mahasiswa tersebut menuntut Kepala Telkom Merauke keluar dari ruangan. Ternyata di dalam kantor tersebut, selain ada Kepala Kantor Telkom Merauke juga  hadir General Manager Witel Papua Antonius J. Sritomo.

Baca Juga :  Pemilik Ganja Ratusan Gram Diserahkan ke Jaksa

   Mahasiswa juga menyegel pintu depan kantor tersebut dengan memasang spanduk sebagai tanda segel dilakukan. Menurut para mahasiswa  tersebut, segel ini dibuka setelah tuntutan mereka dipenuhi.

Namun begitu, 9 perwakilan dari para mahasiswa tersebut diperkenankan GM Witel Papua untuk masuk kedalam kantor. Para mahasiswa tersebut diperlihatkan bukti-bukti kabel optik yang rusak yang diduga akibat jangkar kapal. Namun sebelum diperlihatkan, antara Telkom dan perwakilan mahasiswa tersebut bersepakat  gambar dan video visual  tersebut tidak boleh di sebarkan ke publik.

Sementara itu, diakhir aksi demo itu,  juru bicara aksi demo Kartang membacakan petisi atau tuntutan diantaranya pertama mendesak pemerintah Provinsi Papua Selatan atau Pemerintah Kabupaten Merauke dan PT Telkom Group untuk segera melakukan pemulihan internet dan tidak mengulur-ulur waktu perbaikan. Harus dipastikan selesai  di bulan Januari ini.

Baca Juga :  Nikolaus Kondomo Siap Jadi Caretaker Provinsi Papua Selatan 

  Kedua, mendesak Pemerintah Papua Selatan dan Pemerintah Kabbupaten Merauke agar serius dalam penambahan provider lain di Kabupaten Merauke dengan catatan permudah akses kerja sama dan pembangunan infrastruktur yang diperlukan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya