Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Tahun ini, Bulog Targetkan Pengadaan Beras 24.800 Ton

Adam (FOTO:Sulo/Cepos)

MERAUKE-Jika  Tahun 2021 lalu,  Perum Bulog Merauke menargetkan pengadaan beras sebanyak 30.000 ton, namun Tahun 2022 ini mengalami penurunan menjadi 24.800 ton. ‘’Untuk 2022,  target pengadaan kita sebanyak 24.800 ton,’’ kata Asisten Manager Suplay Chian dan Pelayanan Publik sekaligus menjabat sebagai Plh Kabulog Merauke Adam, ketika ditemui Senin (17/1).

Dengan target tersebut, lanjut Adam, seharusnya pihaknya sudah melakukan pembelian. Namun sampai sekarang belum ada suplay dari mitra  Bulog. ‘’Kemungkinan nanti panen baru ada suplay  dari  para mitra,’’ terangnya.

Harga  pembelian untuk pengadaan beras tersebut, jelas Adam, masih sama tahun 2021 lalu yakni Rp 8.300 perkilo dengan kualitasi beras  sesuai yang sudah dipersyaratkan selama ini.

Baca Juga :  Pastikan Stok Beras Aman Hingga Empat Bulan ke Depan

Diketahui 2021 lalu, dari target pengadaan sebanyak 30.000 ton tersebut yang terpenuhi hanya 15.000 ton saja. Adam beralasan bahwa pengadaan jauh di bawah target tersebut karena keluarnya juga sangat sedikit  yakni  jika hanya memenuhi jatah beras ASN,  TNI dan Polri setiap bulan hanya 500 ton.

‘’Jadi pengadaan kita sesuaikan dengan pengeluaran dari gudang. Jangan sampai kita paksakan untuk penuhi target,  sementara pengeluarannya dari gudang sedikit, apalagi kapasitas gudang kita juga masih terbatas,’’ terangnya.

Diakuinya, selama 2021,  jumlah yang dikirim ke luar Merauke  seperti Timika, Jayapura, Manokwari dan Sorong sekitar 10.000 ton. Namun  stok di tahun sebelumnya masih cukup banyak. ‘’Kita juga  dalam waktu dekat ini akan ada pengiriman sekitar 500 ton ke Timika,’’ terangnya.

Baca Juga :  Kolonel Ferry Yunaldi Jabat Danlanud JA Dimara Merauke

Ditambahkan, saat ini di gudang Bulog Merauke masih ada stok beras 11.000 ton yang sebenarnya jika tidak ada pengiriman beras ke  luar Merauke,  maka masih cukup melayani jatah beras ASN, TNI dan Polri selama 22 bulan ke depan atau hampir 2 tahun untuk Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat. (ulo/tho)   

Adam (FOTO:Sulo/Cepos)

MERAUKE-Jika  Tahun 2021 lalu,  Perum Bulog Merauke menargetkan pengadaan beras sebanyak 30.000 ton, namun Tahun 2022 ini mengalami penurunan menjadi 24.800 ton. ‘’Untuk 2022,  target pengadaan kita sebanyak 24.800 ton,’’ kata Asisten Manager Suplay Chian dan Pelayanan Publik sekaligus menjabat sebagai Plh Kabulog Merauke Adam, ketika ditemui Senin (17/1).

Dengan target tersebut, lanjut Adam, seharusnya pihaknya sudah melakukan pembelian. Namun sampai sekarang belum ada suplay dari mitra  Bulog. ‘’Kemungkinan nanti panen baru ada suplay  dari  para mitra,’’ terangnya.

Harga  pembelian untuk pengadaan beras tersebut, jelas Adam, masih sama tahun 2021 lalu yakni Rp 8.300 perkilo dengan kualitasi beras  sesuai yang sudah dipersyaratkan selama ini.

Baca Juga :  Komisi V DPR Papua Terima Paparan dan Tinjau Stadion Katalpal

Diketahui 2021 lalu, dari target pengadaan sebanyak 30.000 ton tersebut yang terpenuhi hanya 15.000 ton saja. Adam beralasan bahwa pengadaan jauh di bawah target tersebut karena keluarnya juga sangat sedikit  yakni  jika hanya memenuhi jatah beras ASN,  TNI dan Polri setiap bulan hanya 500 ton.

‘’Jadi pengadaan kita sesuaikan dengan pengeluaran dari gudang. Jangan sampai kita paksakan untuk penuhi target,  sementara pengeluarannya dari gudang sedikit, apalagi kapasitas gudang kita juga masih terbatas,’’ terangnya.

Diakuinya, selama 2021,  jumlah yang dikirim ke luar Merauke  seperti Timika, Jayapura, Manokwari dan Sorong sekitar 10.000 ton. Namun  stok di tahun sebelumnya masih cukup banyak. ‘’Kita juga  dalam waktu dekat ini akan ada pengiriman sekitar 500 ton ke Timika,’’ terangnya.

Baca Juga :  Dinas PM-PTSP Merauke Sementara Tidak Layani Perizinan OSS RBA 

Ditambahkan, saat ini di gudang Bulog Merauke masih ada stok beras 11.000 ton yang sebenarnya jika tidak ada pengiriman beras ke  luar Merauke,  maka masih cukup melayani jatah beras ASN, TNI dan Polri selama 22 bulan ke depan atau hampir 2 tahun untuk Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya