Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Bangkai KM Patar Bergeser 30 Meter ke Arah Muara

MERAUKE- Berbagai cara telah digunakan  oleh pihak pemilik kapal, KM Patar untuk memindahkan bangkai  kapal tersebut dari alur  masuk pelabuhan Merauke.  Diketahui, KM Patar yang membawa  3.000 zak dan bahan bangunan lainnya  tenggelam di sekitar Kolam Bandar Pelabuhan Merauke  setelah ditabrak oleh kapal  putih milik  Pelni Tahun 2014 lalu. Artinya, kapal tersebut sudah 9 tahun berada di alur  masuk keluar Pelabuhan Merauke.

‘’Kemarin sudah sempat  ditarik dan bergeser sekitar 30 meter ke arah muara. Kemudian saat air pasang,  kapal kemudian ditarik lagi ke pinggir dan bergerak sekitar 9 meter. Namun saat air  surut, kapal kembali ke posisi semula. Karena  tali penarik saat air pasang tidak dikencangkan,’’ kata  Kepala  KSOP Merauke  Capt. Julivan Ch. L. Salindeho, M.Mar didampingi Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Merauke, Demianus Kowa, saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Kamis (16/2).

Baca Juga :  Ajukan Anggaran Pengamanan Pilkada Rp 14 Miliar

Menurutnya,  posisi kapal yang belum di bisa disingkirkan dari alur tersebut sangat menganggu olah gerak kapal yang masuk maupun keluar. Bahkan sebelum ada bangkai kapal tersebut,  kapal bisa  berpapasan saat keluar dan masuk di alur tersebut. Namun hampir 9 tahun ini, kapal  tidak bisa lagi berpapasan.  ‘’Sekarang  kapal tidak bisa berpapasan,’’jelasnya.

       Karena belum berhasil menyingkarkan  bangkai kapal tersebut, maka pihaknya, kata Julivan Charlie  akan segera melaporkan ke pusat. Karena  bangkai kapal Patar  tersebut sudah menjadi perhatian Menteri Perhubungan. ‘’Kita akan segera melaporkan ke pusat, karena ini juga sudah menjadi perhartian dari Bapak Menteri Perhubungan RI untuk bangkai kapal bisa segera disingkirkan.(ulo/tho)

Baca Juga :  Kedua Orang Tua Bocah Positif Covid Masih Pemeriksaan

MERAUKE- Berbagai cara telah digunakan  oleh pihak pemilik kapal, KM Patar untuk memindahkan bangkai  kapal tersebut dari alur  masuk pelabuhan Merauke.  Diketahui, KM Patar yang membawa  3.000 zak dan bahan bangunan lainnya  tenggelam di sekitar Kolam Bandar Pelabuhan Merauke  setelah ditabrak oleh kapal  putih milik  Pelni Tahun 2014 lalu. Artinya, kapal tersebut sudah 9 tahun berada di alur  masuk keluar Pelabuhan Merauke.

‘’Kemarin sudah sempat  ditarik dan bergeser sekitar 30 meter ke arah muara. Kemudian saat air pasang,  kapal kemudian ditarik lagi ke pinggir dan bergerak sekitar 9 meter. Namun saat air  surut, kapal kembali ke posisi semula. Karena  tali penarik saat air pasang tidak dikencangkan,’’ kata  Kepala  KSOP Merauke  Capt. Julivan Ch. L. Salindeho, M.Mar didampingi Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Merauke, Demianus Kowa, saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Kamis (16/2).

Baca Juga :  Pelaku Pergoki Sepasang Kekasih Sedang Berduaan

Menurutnya,  posisi kapal yang belum di bisa disingkirkan dari alur tersebut sangat menganggu olah gerak kapal yang masuk maupun keluar. Bahkan sebelum ada bangkai kapal tersebut,  kapal bisa  berpapasan saat keluar dan masuk di alur tersebut. Namun hampir 9 tahun ini, kapal  tidak bisa lagi berpapasan.  ‘’Sekarang  kapal tidak bisa berpapasan,’’jelasnya.

       Karena belum berhasil menyingkarkan  bangkai kapal tersebut, maka pihaknya, kata Julivan Charlie  akan segera melaporkan ke pusat. Karena  bangkai kapal Patar  tersebut sudah menjadi perhatian Menteri Perhubungan. ‘’Kita akan segera melaporkan ke pusat, karena ini juga sudah menjadi perhartian dari Bapak Menteri Perhubungan RI untuk bangkai kapal bisa segera disingkirkan.(ulo/tho)

Baca Juga :  Coklit Selesai,  Daftar Pemilih Bisa Bertambah dan Berkurang 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya