Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Harus Bangga Gunakan Produk Buatan Indonesia    

 MERAUKE –  Ratusan pemuda dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Merauke diajak untuk mencintai, bangga dan menggunakan produk-produk buatan Indonesia, ketimbang  buatan luar negeri.

Ajakan ini disampaikan Ketua Tim  Peningkatan Produk Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pemasaran dan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Kementrian Perdagangan (Kemendag) RI,  Septo Soepratno, pada aktivasi buatan Indonesia kepada masyarakat dan anak didik yang digelar Kemendag RI di Merauke, Selasa (15/3).

Kegiatan dari kemendag ini dilakukan secara serentak di 4 kota yakni Merauke, Kota Jayapura, Kota Sorong dan Manokwari.  Menurut dia, tujuan vitasi bangga buatan  Indonesia kepada masyarakat dan anak didik adalah untuk mengedukasi masyarakat dan anak didik guna lebih mencintai dan bangga serta membeli produk dalam negeri.

‘’Tidak hanya mencintai dan bangga, tapi membeli produk-produk Indonesia,’’ jelasnya.  Dengan  membeli produk Indonesia, lanjut dia,  akan ada multi efek playernya  pada ekonomi dalam negeri bertumbuh. ‘’Kalau di Jayapura, Sorong Manokwari berkaitan dengan  pendampingan kepada para pelaku UKM,’’ terangnya.

Baca Juga :  Propam Gelar Pemeriksaan Sikap Tampan 

Diakuinya, kualitas  atau mutu  dari hasil produk-produk Indpnesia tersebut harus terus diperbaiki. Sebab,  sampai sekarang masih ada sebagian orang Indonesia  merasa bangga jika menggunakan produk luar negeri, apalagi merek-merek tertentu. 

‘’Ini  yang perlu meansetnya dibangun. Saya ingat  sekali  ketika  kami dari Kementrian Perdagangan  menyusun buku ekonomi kreatif tahun 2009 atau 2010. Kita belajar dari masyarakat Korea.  Masyarakat di sana, sangat cinta produk mereka sendiri. Saya lihat sendiri, bagaimana produk tekstil mereka,”bebernya.

Kualitasnya jauh dibawah dari produk Indonesia, tapi mereka bangga membeli produk mereka sendiri, walaupun harganya jauh lebih mahal. Kebanggaan ini menjadikan bukti nyata bahwa Korea sekarang jauh lebih baik. “Kita harus banyak belajar dari negara-negara yang sukses,’’ katanya.

Baca Juga :  Turunkan Ratusan Personel Selama Operasi Ketupat 

Menurutnya,  kita tidak  perlu malu belajar agar kehidupan ke depan jauh lebih baik. ‘’Kita  bisa melebihi dari negara-negara tersebut,’’ jelasnya. Sehubungan dengan produk yang masih kurang, kata dia, pihaknya  melakukan pendampingan pelatihan UMKM di 3 kota di Papua yakni Jayapura,  Sorong dan Manokwari.

‘’Ada pendampingan pada kualitas produk, wira usaha SDM dan pengelolaannya dan sampai pada peningkatan akses pasar. Bagaimana UMKM itu bisa menjual produknya, tidak hanya di dalam negeri atau di Tanah Papua, tapi juga luar negeri ,’’ pungkasnya.(ulo/tho)   

 MERAUKE –  Ratusan pemuda dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Merauke diajak untuk mencintai, bangga dan menggunakan produk-produk buatan Indonesia, ketimbang  buatan luar negeri.

Ajakan ini disampaikan Ketua Tim  Peningkatan Produk Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pemasaran dan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Kementrian Perdagangan (Kemendag) RI,  Septo Soepratno, pada aktivasi buatan Indonesia kepada masyarakat dan anak didik yang digelar Kemendag RI di Merauke, Selasa (15/3).

Kegiatan dari kemendag ini dilakukan secara serentak di 4 kota yakni Merauke, Kota Jayapura, Kota Sorong dan Manokwari.  Menurut dia, tujuan vitasi bangga buatan  Indonesia kepada masyarakat dan anak didik adalah untuk mengedukasi masyarakat dan anak didik guna lebih mencintai dan bangga serta membeli produk dalam negeri.

‘’Tidak hanya mencintai dan bangga, tapi membeli produk-produk Indonesia,’’ jelasnya.  Dengan  membeli produk Indonesia, lanjut dia,  akan ada multi efek playernya  pada ekonomi dalam negeri bertumbuh. ‘’Kalau di Jayapura, Sorong Manokwari berkaitan dengan  pendampingan kepada para pelaku UKM,’’ terangnya.

Baca Juga :  Tim Gabungan Razia Lem Aibon

Diakuinya, kualitas  atau mutu  dari hasil produk-produk Indpnesia tersebut harus terus diperbaiki. Sebab,  sampai sekarang masih ada sebagian orang Indonesia  merasa bangga jika menggunakan produk luar negeri, apalagi merek-merek tertentu. 

‘’Ini  yang perlu meansetnya dibangun. Saya ingat  sekali  ketika  kami dari Kementrian Perdagangan  menyusun buku ekonomi kreatif tahun 2009 atau 2010. Kita belajar dari masyarakat Korea.  Masyarakat di sana, sangat cinta produk mereka sendiri. Saya lihat sendiri, bagaimana produk tekstil mereka,”bebernya.

Kualitasnya jauh dibawah dari produk Indonesia, tapi mereka bangga membeli produk mereka sendiri, walaupun harganya jauh lebih mahal. Kebanggaan ini menjadikan bukti nyata bahwa Korea sekarang jauh lebih baik. “Kita harus banyak belajar dari negara-negara yang sukses,’’ katanya.

Baca Juga :  Pembangunan Fisik Capai 75 Persen

Menurutnya,  kita tidak  perlu malu belajar agar kehidupan ke depan jauh lebih baik. ‘’Kita  bisa melebihi dari negara-negara tersebut,’’ jelasnya. Sehubungan dengan produk yang masih kurang, kata dia, pihaknya  melakukan pendampingan pelatihan UMKM di 3 kota di Papua yakni Jayapura,  Sorong dan Manokwari.

‘’Ada pendampingan pada kualitas produk, wira usaha SDM dan pengelolaannya dan sampai pada peningkatan akses pasar. Bagaimana UMKM itu bisa menjual produknya, tidak hanya di dalam negeri atau di Tanah Papua, tapi juga luar negeri ,’’ pungkasnya.(ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya