Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Sekolah-Sekolah di Bade-Mappi , Sulit Terapkan Merdeka Belajar

MAPPI– Sekolah-Sekolah yang ada di Bade, ibukota Distrik Edera, Kabupaten Mappi masih sulit untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar karena alasan internet.

Kepala SD YPPK Johanes Don Bosco Mathias Matratan, S.Pd, ditemui media ini di sekolahnya mengaku bahwa sampai sekarang pihaknya sykit untuk menerapkan sistem belajar merdeka dikarenakan masalah internet.   

“Kita terkendala di jaringan internet. Padahal sekarang ini hampir semuanya diakses dengan menggunakan internet. Kami mau Dapodik saja, harus ke Distrik pemekaran, karena di sana ada XL atau kamu harus membeli voucer wifi. Atau anal-anak kami mau UNBK terpaksa kami nebeng di sekolah lain diluar Distrik Edera,”kata Mathias.

Baca Juga :  Gelar Workshop Kurikulum Merdeka Belajar, Ini Permintaan BP YPK di Tanah Papua

    Pemkab Mappi melalui Dinas Kominfo Kabupaten Mappi telah memberikan bantuan 15 unit laptop, namun pihak sekolah kata Mathias Mathias Matratan, belum bisa menggunakan karena masalah internet tersebut.

“Itu masih ada menumpuk, ” katanya sambil menunjuk barang yang dimaksud di salah satu sudut ruangan kerjanya.

     Sebagai sekolah pertama yang hadir di Bade sejak tahun 1937 melalui Keuskupan Agung Merauke, kata Mathias Matratan, sejogjanya sekolah yang dipimpinnya tersebut bisa mendapatkan bantuan Wifi, karena bicara lulusan sudah banyak alumni yang menjadi pejabat.

“Kami berharap pemerintah memperhatikan masalah internet ini karena sekarang ini hampir semuanya diakses dengan internet,” pintanya.

Hal yang sama disampaikan pihak SD Negeri I Bade yang mengaku masih mengalami kesulitan dalam menyediakan internet untuk sekolah.(ulo)

Baca Juga :  Potong Tangan Istri Divonis 4 Tahun Penjara

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MAPPI– Sekolah-Sekolah yang ada di Bade, ibukota Distrik Edera, Kabupaten Mappi masih sulit untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar karena alasan internet.

Kepala SD YPPK Johanes Don Bosco Mathias Matratan, S.Pd, ditemui media ini di sekolahnya mengaku bahwa sampai sekarang pihaknya sykit untuk menerapkan sistem belajar merdeka dikarenakan masalah internet.   

“Kita terkendala di jaringan internet. Padahal sekarang ini hampir semuanya diakses dengan menggunakan internet. Kami mau Dapodik saja, harus ke Distrik pemekaran, karena di sana ada XL atau kamu harus membeli voucer wifi. Atau anal-anak kami mau UNBK terpaksa kami nebeng di sekolah lain diluar Distrik Edera,”kata Mathias.

Baca Juga :  FH Uncen Akan Buka S3 Hukum dan S2 Kenotariatan

    Pemkab Mappi melalui Dinas Kominfo Kabupaten Mappi telah memberikan bantuan 15 unit laptop, namun pihak sekolah kata Mathias Mathias Matratan, belum bisa menggunakan karena masalah internet tersebut.

“Itu masih ada menumpuk, ” katanya sambil menunjuk barang yang dimaksud di salah satu sudut ruangan kerjanya.

     Sebagai sekolah pertama yang hadir di Bade sejak tahun 1937 melalui Keuskupan Agung Merauke, kata Mathias Matratan, sejogjanya sekolah yang dipimpinnya tersebut bisa mendapatkan bantuan Wifi, karena bicara lulusan sudah banyak alumni yang menjadi pejabat.

“Kami berharap pemerintah memperhatikan masalah internet ini karena sekarang ini hampir semuanya diakses dengan internet,” pintanya.

Hal yang sama disampaikan pihak SD Negeri I Bade yang mengaku masih mengalami kesulitan dalam menyediakan internet untuk sekolah.(ulo)

Baca Juga :  Pengumuman Kelulusan, Sekolah Harus Terapkan Efisiensi Biaya

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya