Friday, August 15, 2025
23.1 C
Jayapura

Penyelundupan Satwa Dilindungi Masih Tinggi dengan Berbagai Modus

MERAUKE– Ketua Tim Kerja Penengakan Hukum Karantina Papua Selatan Harris Prayitno didampingi Petugas Jaga Pos Karantina Pelayanan Asmat Muhammad Rizky mengakui penyelundupan berbagai Satwa yang dilindungi di Papua Selatan masih cukup tinggi. ‘’Penyelundupan Satwa yang dilindungi di Papua Selatan masih cukup tinggi,’’ katanya.

Penyelundupan Satwa dilindungi ini dikarenakan wilayah yang cukup luas ditambah pintu-pintu keluar yang juga cukup terbuka dan tidak dibarengi dengan petugas yang cukup. Para pelaku tersebut menggunakan berbagai modus.

‘’Kalau pintu-pintu bandara pengawasannya sudah cukup ketat, karena ada X-Ray. Pengawasan dan pengendalian yang kami lakukan itu cukup maksimal,’’ katanya.

Namun yang menjadi masalah adalah di pelabuhan- Pelabuhan. Karena selain ada pelabuhan umum juga ada pelabuhan rakyat yang sangat berpotensi digunakan untuk penyelundupan Satwa yang dilindungi.

Baca Juga :  KPU RI-PPS Berikan Pendidikan Politik Berkelanjutan bagi Pemilih Pemula

‘’Untuk Pelabuhan-pelabuhan ini, banyak modusnya. Bisa melalui tentengan yang dibungkus dengan pakaian. Juga bisa digabung dengan barang-barang lain. Waktunya juga bisa digunakan melakukan penyelundupan pada saat kapal malam. Misalnya, mereka melihat petugas Karantina selesia bertugas baru membawa barang selundupan. Jadi memanfaatkan celah waktu itu,’’ jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, dengan sungai yang cukup banyak di Papua Selatan, juga dapat dimanfaatkan untuk menyelundupkan Satawa yang dilindungi dengan menggunakan kapal yang langsung ke Pulau Jawa.

‘’Makanya kami melakukan kerja sama dengan instansi terkait terutama instansi yang bekerja di bandara dan Pelabuhan,’’ jelasnya.

Upaya penyelundupan bisa juga dilakukan lewat jasa pengiriman. ‘’Tapi kalua di bandara, modusnya bermacam-macam. Bisa dimasukan dalam kardus yang bagian atasnya makanan sementara bagian bawahnya Satwa Liar. Bahkan pernah dicampur sengan spart motor. Juga pernah, burung dimasukan ke dalam jaket besar lalu dimasukan dalam botol plastik,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Parpol Harus Berkoalisi Usung Calon Bupati

MERAUKE– Ketua Tim Kerja Penengakan Hukum Karantina Papua Selatan Harris Prayitno didampingi Petugas Jaga Pos Karantina Pelayanan Asmat Muhammad Rizky mengakui penyelundupan berbagai Satwa yang dilindungi di Papua Selatan masih cukup tinggi. ‘’Penyelundupan Satwa yang dilindungi di Papua Selatan masih cukup tinggi,’’ katanya.

Penyelundupan Satwa dilindungi ini dikarenakan wilayah yang cukup luas ditambah pintu-pintu keluar yang juga cukup terbuka dan tidak dibarengi dengan petugas yang cukup. Para pelaku tersebut menggunakan berbagai modus.

‘’Kalau pintu-pintu bandara pengawasannya sudah cukup ketat, karena ada X-Ray. Pengawasan dan pengendalian yang kami lakukan itu cukup maksimal,’’ katanya.

Namun yang menjadi masalah adalah di pelabuhan- Pelabuhan. Karena selain ada pelabuhan umum juga ada pelabuhan rakyat yang sangat berpotensi digunakan untuk penyelundupan Satwa yang dilindungi.

Baca Juga :  Seorang Warga Ditemukan Tewas Saat Berburu 

‘’Untuk Pelabuhan-pelabuhan ini, banyak modusnya. Bisa melalui tentengan yang dibungkus dengan pakaian. Juga bisa digabung dengan barang-barang lain. Waktunya juga bisa digunakan melakukan penyelundupan pada saat kapal malam. Misalnya, mereka melihat petugas Karantina selesia bertugas baru membawa barang selundupan. Jadi memanfaatkan celah waktu itu,’’ jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, dengan sungai yang cukup banyak di Papua Selatan, juga dapat dimanfaatkan untuk menyelundupkan Satawa yang dilindungi dengan menggunakan kapal yang langsung ke Pulau Jawa.

‘’Makanya kami melakukan kerja sama dengan instansi terkait terutama instansi yang bekerja di bandara dan Pelabuhan,’’ jelasnya.

Upaya penyelundupan bisa juga dilakukan lewat jasa pengiriman. ‘’Tapi kalua di bandara, modusnya bermacam-macam. Bisa dimasukan dalam kardus yang bagian atasnya makanan sementara bagian bawahnya Satwa Liar. Bahkan pernah dicampur sengan spart motor. Juga pernah, burung dimasukan ke dalam jaket besar lalu dimasukan dalam botol plastik,’’ jelasnya.

Baca Juga :  KPU RI-PPS Berikan Pendidikan Politik Berkelanjutan bagi Pemilih Pemula

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/