
MERAUKE-Meski sudah berjuang satu bulan lebih di Jakarta untuk mencari dukungan partai politik untuk maju pada Pilkada serentak 2020, namun nampaknya “perahu politik” Frederikus Gebze belum jelas. Frederikus Gebze yang juga Bupati Merauke ini, belum mendapat kepastian dukungan partai yang memenuhi syarat minimal untuk bisa mendaftar.
Hanya satu parpol, yang dipastikan sudah memberikan dukungan ke Frederikus Gebze, yakni Hanura. Sementara satu-satunya, Parpol yang ditunggu kepastian memberikan dukungan kepada pasangan bakal calon yang mana, adalah dari Partai Golkar. Sementara Parpol yang lain sudah memberikan SK dukungan kepada tiga pasangan yang sudah ada. Padahal, pendaftaran pasangan bakal calon di KPU akan dibuka tiga minggu lagi.
Bupati Frederikus Gebze mengakui bahwa saat ini memang sudah ada 3 pasangan bakal calon yang telah memenuhi syarat untuk mendaftar di KPU. “Kami sendiri sudah memiliki satu Partai Hanura B1 KWK,” ungkap Frederikus Gebze yang baru tiba kembali di Merauke, Jumat (14/8).
Saat dikonfirmasi ulang terkait dengan Partai Golkar apakah sudah memberikan dukungan, Frederikus Gebze hanya bisa memberi jawaban diplomatis. Belum ada jawaban pasti. “Saya bisa jawab. Jangan mendahului kehendak yang Mahakuasa,” tandas Frederikus Gebze . Namun demikian, ia meminta pendukungnya untuk tetap tenang dan tetap menjaga situasi aman yang kondusif
Sebelumnya, Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si yang berencana maju kembali untuk kedua kalinya dalam konstentan Pilkada serentak 2020 tiba kembali di Merauke dengan menggunakan Batik Air, Jumat (14/8) sekitar pukul 14.15 WIT. Bupati selama ini, hampir satu bulan lebih berada di Jakarta.
Saat keluar dari terminal kedatangan, orang nomor satu di Merauke tersebut disambut sejumlah pimpinan OPD Pemkab Merauke, dan para pendukung. Selanjutnya iring-iringan roda empat maupun roda dua mengarak dari Bandara Mopah Merauke menuju Sekretariat Fregeb di Jalan Marind, Kelurahan Maro.
Sambil duduk bersila di halaman sekretariat tersebut, Frederikus Gebze menyampaikan terima kasih dan penghargaan karena sudah sama-sama sampai di tempat tersebut. Dikatakan, dalam melaksanakan tugas ataupun penyelenggaraan apapun dalam kepemimpinan tidak seperti yang dibayangkan.
“Semua orang akan menunjukkan bagaimana cara dan dayanya. Cara dan daya kepemimpinan itulah kemudian menjadi ukuran apapun yang akan dia lakukan,” katanya.
Dikatakan, dalam pelaksanaan itu, siapa saja pemimpin pasti ada kelebihan dan kekurangan. Tidak semua akan berjalan sempurna karena ada faktor-faktor yang menyebabkan bagaimana menjalankan sebuah pemerintah. Faktor pertama, adalah regulasi atau aturan. Sangat tergantung. Kalau aturannya mudah, fleksibel dan bebas maka itu bisa berjalan. Ketiga adalah bagaimana bisa melayani sampai ke tingkat yang paling bawah.
“Hari ini, setelah kita berjalan kurang lebih 4 tahun setelah proses pemerintahan ini terlihat ada gambaran bahwa kepemimpinan yang dibangun itu tidak hakiki, karena sejatinya 100 persen pemimpin itu melaksanakan pembangunan.” terangnya.
Frederikus Gebze juga mengaku punya kekurangan, namun dengan kekurangan itu tetap optimis dan berusaha untuk bagaimana mengurangi kekurangan tersebut. “Tapi, dalam pelaksanaannya kita bisa mengelola organisasi. Saudara-saudara bisa lihat dengan sendirinya bahwa organisasi yang kita kelola kalau tidak memberikan kepentingannya yang diakomodir maka akan terjadi sebagaimana yang saudara-saudara tahu. Bisa lihat sendiri bagaimana kita dilengserkan atau diturunkan atau diganti tanpa sesuatu hal. Berarti ini kan kepentingan,” ujar Bupati Gebze yang menegaskan agar masyarakat tetap tenang.(ulo/tri)