Herlina Rahagiar mengungkapkan, berbagai kendala dialami petugas di lapangan dalam mencapai target PIN Polio di Papua Selatan. kendala pertama menyangkut kondisi geografis.
‘’Petugas kita in di lapangan mengikuti jadwal posyandu. Mengapa, karena kalau misalnya mereka berkunjung terutama di Kabupaten Asmat pergi ke satu kampung belum tentu dapat sasarannya. Hari berikut, kemungkinan sasarannya di dapat 1.
Sedangkan untuk vaksin polio satu botol kalau sudah dibuka berarti harus diteteskan kepada 50 anak. Nah, kalau hanya dapat 2 anak, maka harus sisir lagi, sehingga vaksin yang sudah dibuka itu tidak dibuang percuma. Kita mengalami kesulitan di situ,’’ jelasnya.
Kendala lainnya, jelas dia, karena untuk PIN Polio ini memang tidak tersedia anggaran khusus dan juga kendala tenaga. Sementara tenaga kesehatan yang ada di puskesmas atau puskesmas pembantu tidak hanya untuk menangani PIN Polio tersebut tapi juga kegiatan rutin lainnya.
Kendati demikian, Herlinaa Rahagiar masih optimis pelaksanaan PIN Polio di Papua Selatan akan mencapai target. ‘’Kalau di Mappi bisa mencapai 88 persen, kita berharap teman-teman optimis bahwa bisa mengejar target. Kita berharap semua anak-anak di Papua Selatan umur 0-7 tahun mendapatkan vaksin Polio,’’ tambahnya optimis. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos