MERAUKE – Lima dari 15 notebook yang baru diterima oleh SD Inpres Spadem Merauke dari Dinas Pendidikan raib dibawa kabur oleh tamu tak diundang atau pencuri. Kasus pencurian ini diperkirakan terjadi pada Rabu malam. Karena Kamis (13/10) kemarin, ketika sekolah dibuka, ruang kepala tersebut sudah berantakan.
Kepala Sekolah SD Inpres Spadem Merauke Gregorius Jamlean saat mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) bahwa pada Selasa (11/10), pihaknya menerima 15 buah note book dari Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke. ‘’Notebook tersebut baru kami terima dari Dinas Penddikan Kabupaten Merauke pada hari Selasa kemarin,’’ katanya.
Kemudian pada Rabu (12/10), pihaknya sempat membuka Note Book untuk melakukan pengecekan. Namun Kamis kemarin, saat masuk sekolah, pihaknya mendapati ruang kepala sekolah sudah diobok-obok. Dari 15 buah notebook tersebut, 5 diantaranya hilang dan menyisahkan 10 buah di dalam karton. ‘’Dosnya tidak dibawa. Hanya isinya saja yang dibawa,’’ jelasnya.
Pelaku kata Gregorius Jamlean masuk ke dalam ruang kepala sekolah tersebut dengan cara merusak jendela. Namun begitu, Gregorius Jamlean memperkirakan pelaku belum bisa buka notebook tersebut karena masih dengan kode-kodenya.
Aksi pencurian ini, ungkap Kepsek Gregorius Jamlean merupakan kejadian yang kedua kalinya dialami pihak sekolah. Beberapa waktu lalu, 2 laptop sekolah yang ditaruh di ruang guru juga hilang dibawa kabur dan sampai sekarang ini tidak berhasil diungkap meski saat itu sudah dilaporkan ke polisi. ‘’Karena kejadian itu, makanya 15 notebook ini kita taruh di ruang kepala sekolah, tapi ternyata pelaku membobol jendela untuk masuk ke dalam,’’ katanya. Setelah laporan tersebut, Unit Inafis mendatangi sekolah untuk melakukan olah TKP. (ulo/tho)