Banjir Isolasi Kampung Tomerau Dua Pekan
MERAUKE– Banjir akibat curah hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir membuat akses jalan ke Kampung Tomerau, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke, terputus total. Sebanyak 116 kepala keluarga di kampung kini dilaporkan terisolasi dan mengalami krisis bahan makanan lebih dari dua minggu.
Hendi Kapresy, tokoh pemuda Distrik Naukenjerai, mengaku sangat prihatin melihat kondisi tersebut. Pada Jumat (11/Juli) ia bahkan berusaha keras mencari sinyal dari kampung untuk menghubungi media dan mengabarkan keadaan warganya.
“Jaringan di kampung susah sekali, tapi saya berusaha cari sinyal supaya kabar ini sampai. Warga Kampung Tomerau sudah lebih dari dua minggu kehabisan bahan makanan. Kios-kios tutup karena tidak bisa belanja ke kota. Masyarakat benar-benar kesulitan,” kata Hendi Kapresy, Jumat (11/7).
Selain krisis pangan, layanan kesehatan juga lumpuh. Warga yang sakit di Kampung Tomerau tidak lagi bisa berobat ke Puskesmas Naukenjerai di Kampung Onggaya karena akses jalan terputus total.
“Bukan hanya Tomerau. Di Kampung Kuler, Onggaya, dan Tomer, harga sembako juga naik karena distribusi terganggu. Tapi Tomerau paling parah karena sudah benar-benar terisolasi,” katanya.
Sebagai perwakilan pemuda dan masyarakat Distrik Naukenjerai, Hendi mendesak pemerintah segera bertindak.
“Kami sangat berharap ada perhatian serius. Mohon pemerintah Kabupaten Merauke dan Pemerintah Provinsi Papua Selatan segera menyalurkan bantuan bahan makanan ke Kampung Tomerau, supaya masyarakat tidak terus menderita,” pintanya.
Jalan poros menuju kampung tersebut dilaporkan rusak parah dan tak bisa dilalui kendaraan sama sekali. Warga berharap ada bantuan darurat, termasuk pengiriman logistik lewat jalur air atau udara jika diperlukan. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos