Pasien Corona Meningkat, RSUD Merauke Tambah Ruang Isolasi
Wakil Bupati Merauke Sularso, SE, didampingi Penjabat Sekda Ruslan Ramli, SE, M.Si dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita serta pihak RSUD Merauke, saat melakukan peninjauan di RSUD Merauke, kemarin. ( FOTO: Sulo/Cepos)
Wakil Bupati Merauke Sularso, SE, didampingi Penjabat Sekda Ruslan Ramli, SE, M.Si dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita serta pihak RSUD Merauke, saat melakukan peninjauan di RSUD Merauke, kemarin. ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke menambah ruang isolasi dan perawatan untuk pasien Covid-19. Penambahan ruang isolasi dan perawatan tersebut, karena ruangan dan isolasi yang telah disiapkan sebelumnya sudah penuh. Sementara pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat terus bertambah.
Wakil Bupati Merauke Sularso, SE, didampingi Penjabat Sekda Ruslan Ramli, SE, M.Si dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita serta pihak RSUD Merauke meninjau langsung sarana prasarana di rumah sakit tersebut.
Ruangan untuk perawatan pasien penyakit dalam yang berada di lantai 2 menjadi salah satu titik yang dilihat secara langsung untuk disulap menjadi ruang isolasi dan perawatan pasien Covid. Menurut pihak RSUD Merauke, bahwa ruangan yang ada tersebut bisa digunakan untuk 25 pasien Covid dengan gejala sedang dan berat.
Wabup Sularso mengungkapkan, bahwa kunjungan ke rumah sakit ini untuk memastikan ketersediaan sarana prasarana untuk penanganan Covid-19. Sebab, belakangan ini jumlah kasus Covid meningkat drastis, termasuk yang meninggal dunia akibat Covid. “Ini harus diantisipasi,” jelasnya.
Sularso menjelaskan bahwa tindakan antisipasi ini perlu dilakukan karena sekarang ini sudah terjadi transmisi lokal. “Transmisi lokal ini sangat sulit dikendalikan. Karena kita tidak tahu lagi, sebab penyebarannya sudah menyebar di tingkat lokal. Jadi tidak hanya pelaku perjalanan saja, tapi juga sudah lewat transmisi lokal, sehingga ini menjadi masalah bagi kita. Karena itu, antisipasi ini sesuai dengan masukan dan saran, baik dari mereka-mereka yang sudah terpapar maupun dari tenaga medisnya sendiri dan juga dari semua unsur. Sehingga, kita perlu mengambil langkah-langkah kedepan,” tandasnya.
Termasuk yang akan dilakukan ke depan sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid tersebut adalah pergeseran anggaran 2021 untuk penanganan Covid sebelum ditetapkan. Sebab, dalam aturan dimungkinkan untuk melakukan pergeseran anggaran untuk kemanusiaan atau penyelamatan dari virus Corona yang mengancam jiwa manusia tersebut. (ulo/tri)
Wakil Bupati Merauke Sularso, SE, didampingi Penjabat Sekda Ruslan Ramli, SE, M.Si dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita serta pihak RSUD Merauke, saat melakukan peninjauan di RSUD Merauke, kemarin. ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke menambah ruang isolasi dan perawatan untuk pasien Covid-19. Penambahan ruang isolasi dan perawatan tersebut, karena ruangan dan isolasi yang telah disiapkan sebelumnya sudah penuh. Sementara pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat terus bertambah.
Wakil Bupati Merauke Sularso, SE, didampingi Penjabat Sekda Ruslan Ramli, SE, M.Si dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita serta pihak RSUD Merauke meninjau langsung sarana prasarana di rumah sakit tersebut.
Ruangan untuk perawatan pasien penyakit dalam yang berada di lantai 2 menjadi salah satu titik yang dilihat secara langsung untuk disulap menjadi ruang isolasi dan perawatan pasien Covid. Menurut pihak RSUD Merauke, bahwa ruangan yang ada tersebut bisa digunakan untuk 25 pasien Covid dengan gejala sedang dan berat.
Wabup Sularso mengungkapkan, bahwa kunjungan ke rumah sakit ini untuk memastikan ketersediaan sarana prasarana untuk penanganan Covid-19. Sebab, belakangan ini jumlah kasus Covid meningkat drastis, termasuk yang meninggal dunia akibat Covid. “Ini harus diantisipasi,” jelasnya.
Sularso menjelaskan bahwa tindakan antisipasi ini perlu dilakukan karena sekarang ini sudah terjadi transmisi lokal. “Transmisi lokal ini sangat sulit dikendalikan. Karena kita tidak tahu lagi, sebab penyebarannya sudah menyebar di tingkat lokal. Jadi tidak hanya pelaku perjalanan saja, tapi juga sudah lewat transmisi lokal, sehingga ini menjadi masalah bagi kita. Karena itu, antisipasi ini sesuai dengan masukan dan saran, baik dari mereka-mereka yang sudah terpapar maupun dari tenaga medisnya sendiri dan juga dari semua unsur. Sehingga, kita perlu mengambil langkah-langkah kedepan,” tandasnya.
Termasuk yang akan dilakukan ke depan sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid tersebut adalah pergeseran anggaran 2021 untuk penanganan Covid sebelum ditetapkan. Sebab, dalam aturan dimungkinkan untuk melakukan pergeseran anggaran untuk kemanusiaan atau penyelamatan dari virus Corona yang mengancam jiwa manusia tersebut. (ulo/tri)