‘’Tuntutan masyarakat dari awal terutama anak-anak Boven Digoel, anak-anak gereja sudah menyampaikan Rolex tidak boleh lagi dan kita sudah imbau. Dan Januari 2024 kemarin, itu kita sudah hancurkan dan amankan lapak-lapak mereka,’’ kata Kapolres. Namun sulitnya memberantas Judi Rolex di Boven Digoel tersebut kata Kapolres karena sebagian warga menjadikan permainan ini sebagai mata pencaharian.
Diakui Kapolres bahwa selama ini para pelaku Judi Rolex ini belum diproses secara hukum untuk memberi efek jerah. Karena yang menyediakan lapak rolex tersebut sebagian besar adalah mama-mama yang merupakan warga setempat. ‘’Sebenarnya kita sudah ultimatum dengan menghancurkan beberapa kali lapak-lapak mereka. Terakhir ini di bulan Januari kemarin. Kucing-kucinganlah kita dengan mereka,’’ katanya.
Kapolres menambahkan, pertikaian yang terjadi tersebut tidak sampai menimbulkan korban dan pihaknya telah menangi kedua kelompok warga yang bertikai itu untuk diselesaikan secara damai. ‘’Besok (hari ini,red) kedua belah pihak akan diselesaikan secara damai di Polres. Yang jelas, tuntutan masyarakat dari kemarin, tidak boleh ada Rolex di Boven Digoel. Sebenarnya kita sudah ultimatum, tidak boleh ada masalah seperti ini. Apalagi kita mau Pemilu. Harus steril,’’ tambahnya. ()
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos