Alman Imbiri juga menjelaskan bahwa dalam upaya pencarian ini telah melibatkan berbagai pihak baik dari kepolisian, TNI, Bakamla, maupun masyarakat dan keluarga korban untuk melakukan pencarian. Dimana pencarian dilakukan mulai dari sekitar TKP sampai ke Okaba dengan melakukan penyisiran pantai, namun hasilnya tetap nihil.
Alman menambahkan, pada hari terakhir pencarian dan penutupan operasi, pihaknya mengundang keluarga korban untuk menjelaskan upaya pencarian yang sudah dilakukan tersebut. ‘’Memang ada ketidakpuasan keluarga korban soal jatuhnya korban dari kapal. Tapi itu menjadi ranah kepolisian. Kami hanya menangani upaya pencarian dan penyelamatan korban,’’ tandasnya.
Sebagaimana dilaporkan, ABK KM Farhan Sanjaya tersebut dilaporkan jatuh dari kapal ke laut di sekitar perbatasan Indonesia dengan PNG pada tanggal 29 September 2024 sekitar pukul 18.30 WIT. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos