Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Sejumlah Alat Perang Tradisional dari Nduga Diamankan

WAMENA– Meski perang suku antara warga Lanny Jaya dan Nduga di Wamena telah berakhir, namun  untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan diantara dua kelompok tersebut, Polres Jayawijaya menyita alat perang tradisional yang masuk melalui Bandara Udara Wamena.

Alat perang tradisional berupa busur panah tersebut dibawa oleh masyarakat dari Kabupaten Nduga menggunakan transportasi udara ke Kabupaten Jayawijaya, oleh karena itu kepolisian langsung mencegah daln melakukan penyitaan terhadap peralatan perang tradisional tersebut Rabu (9/10) kemarin

Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.Ik saat dikonfirmasi membenarkan adanya alat perang tradisional yang dibawa dari Kabupaten Nduga yang masuk ke bandara Wamena oleh karena itu hari ini pihaknya telah melakukan penyitaan terhadap sejumlah alat perang tradisional yang dibawa masyarakat Nduga ke Wamena melalui bandara.

“Sejumlah alat perang tradisional yang kita amankan berupa 12 busur panah, 124 anak panah, 44 mata panah dan 1 bilah samurai yang kini telah diamankan di Polres Jayawijaya,”ungkapnya Kamis (10/9) kemarin.

Baca Juga :  20 OPD Lowong, Diperebutkan 60 Pendaftar

Kapolres menegaskan penyitaan ini dilakukan karena dikhawatirkan akan menjadi pemicu kembali terjadinya perang suku antara masyarakat Lanny dan Nduga dimana permasalahan tersebut baru diselesaikan.

“Kami tidak ingin peralatan perang tradisional ini akan digunakan kembali untuk melakukan aksi -aksi  saling serang lagi di Wamena. oleh karena itu kita amankan semua alat -alat tajam yang masuk ke Wamena,”tegasnya.

Heri Wibowo juga menyebutkan, pengiriman sajam alat perang tidak hanya dikirim pasca perang berakhir, pada saat perang berlangsung kemarin pihaknya juga menyita pengiriman alat perang tradisional dari Kabupaten Nduga ke Wamena.

“Tentunya ini langkah yang diambil agar bentrokan tersebut cepat berakhir, apabila sajam -sajam ini diloloskan maka akan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan konflik tersebut, sehingga memang pada saat bentrokan tersebut terjadi selain kita lakukan pengamanan juga mencegah masuknya alat perang tradisional ini masuk ke Wamena,” bebernya

Baca Juga :  Antisipasi Tindak Kriminal, Patroli Pleton Terus Diintensifkan

Di sisi lain, Heri Wibowo mengatakan Polres Jayawijaya juga akan terus melakukan penyitaan terhadap sajam yang sering kali dibawa masyarakat dalam melakukan aktifitas di dalam kota, masalah ini tentunya menjadi perhatian dari kepolisian untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman pada saat pelaksanaan Pilkada.

“Jadi dalam rangka Pilkada nanti kita juga akan terus memberikan penekanan terhadap sajam yang dibawa oleh masyarakat saat melakukan aktifitas dalam kota, tentunya ini dilakukan agar menghindari adanya gesekan dan tindak kriminal,” tutupnya. (jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

WAMENA– Meski perang suku antara warga Lanny Jaya dan Nduga di Wamena telah berakhir, namun  untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan diantara dua kelompok tersebut, Polres Jayawijaya menyita alat perang tradisional yang masuk melalui Bandara Udara Wamena.

Alat perang tradisional berupa busur panah tersebut dibawa oleh masyarakat dari Kabupaten Nduga menggunakan transportasi udara ke Kabupaten Jayawijaya, oleh karena itu kepolisian langsung mencegah daln melakukan penyitaan terhadap peralatan perang tradisional tersebut Rabu (9/10) kemarin

Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.Ik saat dikonfirmasi membenarkan adanya alat perang tradisional yang dibawa dari Kabupaten Nduga yang masuk ke bandara Wamena oleh karena itu hari ini pihaknya telah melakukan penyitaan terhadap sejumlah alat perang tradisional yang dibawa masyarakat Nduga ke Wamena melalui bandara.

“Sejumlah alat perang tradisional yang kita amankan berupa 12 busur panah, 124 anak panah, 44 mata panah dan 1 bilah samurai yang kini telah diamankan di Polres Jayawijaya,”ungkapnya Kamis (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Masyarakat Ninati Dambakan Rumah Layak Huni 

Kapolres menegaskan penyitaan ini dilakukan karena dikhawatirkan akan menjadi pemicu kembali terjadinya perang suku antara masyarakat Lanny dan Nduga dimana permasalahan tersebut baru diselesaikan.

“Kami tidak ingin peralatan perang tradisional ini akan digunakan kembali untuk melakukan aksi -aksi  saling serang lagi di Wamena. oleh karena itu kita amankan semua alat -alat tajam yang masuk ke Wamena,”tegasnya.

Heri Wibowo juga menyebutkan, pengiriman sajam alat perang tidak hanya dikirim pasca perang berakhir, pada saat perang berlangsung kemarin pihaknya juga menyita pengiriman alat perang tradisional dari Kabupaten Nduga ke Wamena.

“Tentunya ini langkah yang diambil agar bentrokan tersebut cepat berakhir, apabila sajam -sajam ini diloloskan maka akan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan konflik tersebut, sehingga memang pada saat bentrokan tersebut terjadi selain kita lakukan pengamanan juga mencegah masuknya alat perang tradisional ini masuk ke Wamena,” bebernya

Baca Juga :  Tertahan 4 Jam, Akhirnya Jenazah 9 Korban Kericuhan Wamena Dimakamkan

Di sisi lain, Heri Wibowo mengatakan Polres Jayawijaya juga akan terus melakukan penyitaan terhadap sajam yang sering kali dibawa masyarakat dalam melakukan aktifitas di dalam kota, masalah ini tentunya menjadi perhatian dari kepolisian untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman pada saat pelaksanaan Pilkada.

“Jadi dalam rangka Pilkada nanti kita juga akan terus memberikan penekanan terhadap sajam yang dibawa oleh masyarakat saat melakukan aktifitas dalam kota, tentunya ini dilakukan agar menghindari adanya gesekan dan tindak kriminal,” tutupnya. (jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya