MERAUKE – Kepolisian Resor Merauke masih melakukan penyelidikan terhadap korban Dwi Warsono, pemuda 17 tahun dari Kampung Marga Mulya, Distrik Semangga Merauke yang ditemukan tak bernyawa saat sedang mencari Tuban.
‘’Untuk kasus tersebut, kita masih melakukan penyelidikan. Kita juga belum mendapatkan hasil visum dari rumah sakit. Namun kita sudah minta keluarga korban untuk segera membuat laporan supaya kita dapat melakukan pemeriksaan mungkin ada saksi yang melihat dengan siapa korban saat keluar rumah,’’ kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK, ditemui media ini, Selasa (11/10).
Kapolres menyebut, kasus tewasnya pemuda 17 tahun tersebut ada tindak kriminalnya, dengan ditemukannya 3 tembakan lubang di dada korban. Selain itu, kondisi tampilan wajah korban dimana lidah menjulur keluar. Selain itu, ada barang bukti berupa senapan angin ditemukan di TKP dimana senapan angin tersebut dalam keadaan patah.
‘’Jelas ada tindakan kriminalnya. Tapi, saya belum bisa sampaikan terlalu jauh karena belum terima hasil visumnya. Nanti kjita lihat hasilnya baru saya bisa jelaskan kepada rekan-rekan seperti apa dan motifnya seperti apa,’’ terangnya. Pihak keluarga korban sendiri menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban sehingga setelah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum, jemazah korban kemudian dimakamkan.
Sekadar diketahui, anak semata wayang pasangan Slamet Santoso (51) dan Dewi Susilowati (42) ini keluar dari rumahnya pada Sabtu (8/10) untuk mencari Tuban di hutan namun sampai Minggu (9/10), korban tidak balik rumah sehingga masyarakat memutuskan untuk mencari korban sampai Senin pagi sekitar pukul 04.00 WIT. Namun sekitar pukul 06.00 WIT, jazad korban ditemukan di atas bantaran drainase RT 09 Kampung Marga Mulya dalam keadaan tak bernyawa bahkan mulai membusuk. (ulo/tho)