MERAUKE– General Manager Wilayah Telkom Papua Antonius J. Sritomo menyebut bahwa aktivitas kapal sandar atau berlabuh di daerah sekitar poutusnya kapal optik atau kabel laut (SSKL) milik Telkom yang berjarak 138 Km dari Merauke menuju Timika merupakan daerah padat kapal yang sering sandar. Karenanya, dari beberapa kali kabel optik tersebut putus, hanya di sekitar daerah-daerah tersebut.
‘’ Rute kabel laut ini melalui daerah-daerah yang kalau kita lihat sejarah kapal sandar cukup tinggi atau padat di daerah-daerah itu. Kami sudah berupaya dengan mengoperasikan kapal patroli dan sudah bekerja sama dengan Lantamal untuk selalu melakukan patroli di rute kabel tersebut. Patroli itu memang sangat jauh dari bibir pantai ke areal lintasan sekitar 300 kilo dan jadwalnya 12 kali dalam sebulan dimana dan sekali patroli butuh 3 hari,’’ kata GM Witel Papua Antonius J. Sritomo, lewat telpon selulernya, Rabu (10/01/2024).
Antonius J Sritomo memperkirakan bahwa kabel optik di areal sekitar 138 Km dengan kedlaaman 42 meter itu putus karena lego jangkar kapal. ‘’Ini baru perkiraan, karena kita belum lihat secara langsung. Tapi pastinya nanti saat kabel diangkat dan diperbaiki,’’ jelasnya.
Menurutnya, kabel optik tersebut sebenarnya sudah sangat baik perlindungannya. Namun dibandingkan dengan jangkar kapal, jika kabel tersebut ditarik maka akan tetap mengalami gangguan.
‘’Kalau ditarik jangkar kapal yang menggunakan mesin, meskipun kabel itutidak putus tapi kalau bengkok ekstrim, maka tetap akan mengalami gangguan seperti yang terjadi sekarang. Karena bengkok ekstrim merusak kabel optik,’’ jelasnya.