Jalan Paulus Nafi yang sedang dalam pengerjaaan pihak kontraktor. Peningkatan jalan ini akan menghabiskan anggaran Rp 2,2 miliar lebih. (FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Peningkatan jalan Paulus Napi sampai di pertigaan jalan Ermasu Merauke menelan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar lebih berdasarkan kontrak dari pagu yang disediakan Rp 2,5 miliar. Saat ini jalan tersebut sedang dikerjakan dengan terlebih dahulu mengikis aspal lama terutama yang ada di depan Pasar Wamanggu Merauke yang setiap hujan besar selalu tergenang.
“Untuk bagian depan Pasar Wamanggu itu, terlebih dahulu akan ditinggikan dengan cara dicor. Setelah itu, kemudian diaspal. Tingginya nanti sama dengan yang ada di depan traffic light,’’ kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Merauke Leo Patria Mogot, ST, MT, saat ditemui media ini, Jumat (7/8).
Leo mengungkapkan bahwa jalan tersebut ditinggikan karena setiap musim hujan besar selalu terendam air. Apalagi aspal lama sudah lebih dari 10 tahun. “Jadi waktunya sudah dilapisi dengan aspal baru berupa hotmix,’’ katanya.
Namun untuk coran hanya yang ada di depan Pasar Wamanggu Merauke yang jalannya cukup rendah. Ia juga berharap dengan peningkatan jalan tersebut nantinya akan diikuti dengan perbaikan parit, saluran pembuangan air yang sampai saat ini masih tersumbat ke saluran pembuangan utama. Leo mengakui jika koordinasi lintas sektoral selama ini masih kurang sehingga pembangunan terkadang jalan sendiri-sendiri. (ulo/tri)
Jalan Paulus Nafi yang sedang dalam pengerjaaan pihak kontraktor. Peningkatan jalan ini akan menghabiskan anggaran Rp 2,2 miliar lebih. (FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Peningkatan jalan Paulus Napi sampai di pertigaan jalan Ermasu Merauke menelan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar lebih berdasarkan kontrak dari pagu yang disediakan Rp 2,5 miliar. Saat ini jalan tersebut sedang dikerjakan dengan terlebih dahulu mengikis aspal lama terutama yang ada di depan Pasar Wamanggu Merauke yang setiap hujan besar selalu tergenang.
“Untuk bagian depan Pasar Wamanggu itu, terlebih dahulu akan ditinggikan dengan cara dicor. Setelah itu, kemudian diaspal. Tingginya nanti sama dengan yang ada di depan traffic light,’’ kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Merauke Leo Patria Mogot, ST, MT, saat ditemui media ini, Jumat (7/8).
Leo mengungkapkan bahwa jalan tersebut ditinggikan karena setiap musim hujan besar selalu terendam air. Apalagi aspal lama sudah lebih dari 10 tahun. “Jadi waktunya sudah dilapisi dengan aspal baru berupa hotmix,’’ katanya.
Namun untuk coran hanya yang ada di depan Pasar Wamanggu Merauke yang jalannya cukup rendah. Ia juga berharap dengan peningkatan jalan tersebut nantinya akan diikuti dengan perbaikan parit, saluran pembuangan air yang sampai saat ini masih tersumbat ke saluran pembuangan utama. Leo mengakui jika koordinasi lintas sektoral selama ini masih kurang sehingga pembangunan terkadang jalan sendiri-sendiri. (ulo/tri)