Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

2022, Jatah Pupuk Subsidi Berkurang

MERAUKE- Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Ir. Ratna Lauce, M.Si mengaku kebingungan membagi jatah pupuk subsidi yang diterima Merauke  pada musim tanam tahun 2021/2022. Pasalnya, jatah pupuk subsidi yang diterima  tahun ini mengalami penurunan yang signifikan dari 11.000 ton lebih  menjadi 9.786 ton.

Padahal, jika dibandingkan dengan musim tanam tahun 2020/2021 dengan musim tanam tahun ini, target mengalami peningkatan dari 63.000 hektar menjadi 64.000 hektar. ‘’Kita bingung membaginya ke petani. Karena luasan tahun ini  meningkat dibandingkan tahun lalu, sementara jatah pupuk subsidi yang diterima mengalami penurunan,’’ kata Ratna Lauce.

Apalagi, lanjut Ratna Lauce untuk pupuk urea, dari Litbang memberikan rekomendasi untuk tahun 2021 luasan 1 hektar cukup 50 Kg. Namun di tahun 2022 ini untuk luasan 1 hektar pupuk  urea yang harus digunakan sebanyak 175 Kg.

Baca Juga :  Bakal Hadirkan Nowela pada Puncak HUT PPS Pertama 

‘’Ada kenaikan yang sangat signifikan sementara kita punya kuota turun drastis,’’ terangnya. Terkait dengan itu,  lanjut  Ratna Lauce, pihaknya sudah melaporkan ke bupati Merauke dan ke provinsi. Selanjutnya, provinsi akan melaporkan ke pemerintah pusat.  Ratna Lauce   juga mengaku belum mengetahui secara pasti alasan penurunan kuota pupuk subsidi  pada musim tanam tahun 2021/2022.

Namun  jelas dia, setiap petani akan mendapatkan pupuk subsidi tersebutp untuk luasan 2 hektar sawah.  Jatah pupuk subsidi ini mulai disalurkan ke petani pada  Sabtu (8/1), karena masa pemupukan tersebut  sudah harus dilakukan. Bahkan  ada padi petani yang sudah terlambat dipupuk  sehingga sudah dipastikan akan berdampak pada  hasil panen nanti. (ulo/tho)

Baca Juga :  Dijambret,  IRT Kehilangan HP dan Uang  Rp 1,7 Juta

MERAUKE- Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Ir. Ratna Lauce, M.Si mengaku kebingungan membagi jatah pupuk subsidi yang diterima Merauke  pada musim tanam tahun 2021/2022. Pasalnya, jatah pupuk subsidi yang diterima  tahun ini mengalami penurunan yang signifikan dari 11.000 ton lebih  menjadi 9.786 ton.

Padahal, jika dibandingkan dengan musim tanam tahun 2020/2021 dengan musim tanam tahun ini, target mengalami peningkatan dari 63.000 hektar menjadi 64.000 hektar. ‘’Kita bingung membaginya ke petani. Karena luasan tahun ini  meningkat dibandingkan tahun lalu, sementara jatah pupuk subsidi yang diterima mengalami penurunan,’’ kata Ratna Lauce.

Apalagi, lanjut Ratna Lauce untuk pupuk urea, dari Litbang memberikan rekomendasi untuk tahun 2021 luasan 1 hektar cukup 50 Kg. Namun di tahun 2022 ini untuk luasan 1 hektar pupuk  urea yang harus digunakan sebanyak 175 Kg.

Baca Juga :  Razia Miras , Polsek Muting Amankan Puluhan Liter Sopi 

‘’Ada kenaikan yang sangat signifikan sementara kita punya kuota turun drastis,’’ terangnya. Terkait dengan itu,  lanjut  Ratna Lauce, pihaknya sudah melaporkan ke bupati Merauke dan ke provinsi. Selanjutnya, provinsi akan melaporkan ke pemerintah pusat.  Ratna Lauce   juga mengaku belum mengetahui secara pasti alasan penurunan kuota pupuk subsidi  pada musim tanam tahun 2021/2022.

Namun  jelas dia, setiap petani akan mendapatkan pupuk subsidi tersebutp untuk luasan 2 hektar sawah.  Jatah pupuk subsidi ini mulai disalurkan ke petani pada  Sabtu (8/1), karena masa pemupukan tersebut  sudah harus dilakukan. Bahkan  ada padi petani yang sudah terlambat dipupuk  sehingga sudah dipastikan akan berdampak pada  hasil panen nanti. (ulo/tho)

Baca Juga :  Dua Kasatker PJN dan 16 Pejabat Lainnya Diganti

Berita Terbaru

Artikel Lainnya