Sunday, December 15, 2024
31.7 C
Jayapura

Tidak Ada Kompromi untuk Mahasiswa Hamil dan Mabuk

Bupati Mappi  Yohanes Kristosimus Agawemu ( FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE- Dalam rangka  meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Mappi  terutama  dalam pemenuhan kebutuhan guru, Pemerintah Kabupaten Mappi   telah bekerja sama dengan Universitas Sanata Dharma Jakarta.  Bupati  Mappi  Kristosimus Yohanes Agawemu menjelaskan bahwa hingga sekarang ini  jumlah anak-anak Mappi  yang dikirim ke Universitas Sanata Dhama tersebut tidak kurang dari 200 orang yang semuanya merupakan anak asli  Mappi.

  “Targetnya sampai masa  periode pertama saya  habis, jumlah anak yang kita  kuliahkan di Univeristas Sanata Dharma sebanyak 400 orang,’’ kata Kristosimus Yohanes Agawemu, di Merauke  baru-baru ini.   

   Menurut dia, pihaknya telah melakukan kerja sama MoU dengan Universitas Sanata Dharma  untuk mendidik anak-anak Mappi menjadi guru. Kristosimus Agawemu menjelaskan, bahwa pihaknya  memilih Universitas  Sanata Dharma karena salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia  yang mengelola guru berdasarkan sejarah berdirinya Indonesia. “Catatan rekornya diakui di Asia Tenggara, sehingga saya titip di perguruan tinggi yang berkualitas,’’ jelasnya.

Baca Juga :  BPBJ Siap Lelang 37 Paket Senilai Rp 103 M Lebih

   Ini   karena di Universitas  Sanata Dharma memiliki asrama dan bisa pembinaan anak-anak dari sisi karakter. ‘’Karena kita penguasaannya dari ITE,  Bahasa Inggris  dan matematika. Itu ektra  korikulernya,’’ terangnya.

  Namun  tandas  Bupati  Kristosimus  Agawemu, pihaknya menerapkan  aturan yang ketat bagi anak-anak yang dikirim dari Mappi  ke Jakarta tersebut yakni harus selesai  dan menjadi  guru. Karena itu, lanjut dia, bagi yang kedapatan mabuk dan hamil  maka  tidak ada ampun, langsung dipulangkan.      

  “Sampai sekarang jumlahnya antara 20-25  orang. Yang  kedapatan mabuk dan hamil langsung kita kembalikan. Tidak ada kompromi.  Saya sudah sampaikan kepada mereka, melawan berarti engkau  tidak penting bagi Mappi. Kalau sudah kepala batu berarti  tidak penting lagi  bagi Mappi,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Sejumlah Titik Poros Menuju Jagebob Rusak Berat

   Kendati ada yang dipulangkan  karena  membuat pelanggaran yang sudah disepakati tersebut, namun tambah bupati Mappi pada umumnya mahasiswa yang dikirim tersebut baik dan mereka  bisa menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan  dalam rangka  pembinaan karakter dan  peningkatan SDM Mappi. (ulo/tri)

Bupati Mappi  Yohanes Kristosimus Agawemu ( FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE- Dalam rangka  meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Mappi  terutama  dalam pemenuhan kebutuhan guru, Pemerintah Kabupaten Mappi   telah bekerja sama dengan Universitas Sanata Dharma Jakarta.  Bupati  Mappi  Kristosimus Yohanes Agawemu menjelaskan bahwa hingga sekarang ini  jumlah anak-anak Mappi  yang dikirim ke Universitas Sanata Dhama tersebut tidak kurang dari 200 orang yang semuanya merupakan anak asli  Mappi.

  “Targetnya sampai masa  periode pertama saya  habis, jumlah anak yang kita  kuliahkan di Univeristas Sanata Dharma sebanyak 400 orang,’’ kata Kristosimus Yohanes Agawemu, di Merauke  baru-baru ini.   

   Menurut dia, pihaknya telah melakukan kerja sama MoU dengan Universitas Sanata Dharma  untuk mendidik anak-anak Mappi menjadi guru. Kristosimus Agawemu menjelaskan, bahwa pihaknya  memilih Universitas  Sanata Dharma karena salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia  yang mengelola guru berdasarkan sejarah berdirinya Indonesia. “Catatan rekornya diakui di Asia Tenggara, sehingga saya titip di perguruan tinggi yang berkualitas,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Kekurangan Nakes, 40  Pustu di Merauke Tidak Beroperasi   

   Ini   karena di Universitas  Sanata Dharma memiliki asrama dan bisa pembinaan anak-anak dari sisi karakter. ‘’Karena kita penguasaannya dari ITE,  Bahasa Inggris  dan matematika. Itu ektra  korikulernya,’’ terangnya.

  Namun  tandas  Bupati  Kristosimus  Agawemu, pihaknya menerapkan  aturan yang ketat bagi anak-anak yang dikirim dari Mappi  ke Jakarta tersebut yakni harus selesai  dan menjadi  guru. Karena itu, lanjut dia, bagi yang kedapatan mabuk dan hamil  maka  tidak ada ampun, langsung dipulangkan.      

  “Sampai sekarang jumlahnya antara 20-25  orang. Yang  kedapatan mabuk dan hamil langsung kita kembalikan. Tidak ada kompromi.  Saya sudah sampaikan kepada mereka, melawan berarti engkau  tidak penting bagi Mappi. Kalau sudah kepala batu berarti  tidak penting lagi  bagi Mappi,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Satgas Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Keliling bagi Warga Kampung Suru-Suru

   Kendati ada yang dipulangkan  karena  membuat pelanggaran yang sudah disepakati tersebut, namun tambah bupati Mappi pada umumnya mahasiswa yang dikirim tersebut baik dan mereka  bisa menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan  dalam rangka  pembinaan karakter dan  peningkatan SDM Mappi. (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya