Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Pengujian Spesimen Covid-19 Tidak Perlu Dikirim

Direktur Direktur RSUD Merauke  dr. Yenny  Mahuze (baju coklat)  bersama  tenaga medis dan  perawat lainnya saat memberikan pelayanan  screening  di pintu masuk  RSUD Merauke  beberapa waktu lalu. ( FOTO: Sulo/Cepos) 

MERAUKE- Jika selama ini pengiriman  spesimen  dari pasien  dalam  pengawasan   maupun   pasien  yang positif terpapar Corona harus  dikirim ke  Jayapura  bahkan ke Jakarta, maka   dalam waktu dekat   spesimen  tersebut tidak perlu  lagi dikirim. 

  Pasalnya, pemerintah  pusat telah memberikan bantuan dan kepercayaan kepada  Rumah Sakit  Umum Daerah (RSUD) Merauke sebagai rumah sakit rujukan di Selatan  Papua  untuk bisa melakukan  uji  laboratorium  terhadap spesimen maupun swaap  dari setiap pasien  Corona maupun PDP. 

   “Kalau   selama ini, spesimen  harus dikirim  keluar Merauke  yang membutuhkan  waktu   cukup lama, maka dalam waktu   dekat  ini  spesimen  tersebut tidak perlu  lagi dikirim. Karena kita sudah mendapatkan alatnya untuk kita bisa  periksa langsung di  Merauke. Ini  sebuah kabar baik   bagi  kita di Merauke,’’ kata bupati  Merauke Frederikus   Gebze,  SE, M.Si  saat mengelar jumpa pers  di Posko Covid-19, Rabu   (8/4) kemarin.    

Baca Juga :  Tersangka Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana 

   Menurut  Bupati Frederikus  Gebze, bahwa   dengan adanya  peralatan    laboratorium   ini maka  penanganan   terhadap  Covid-19 di Merauke  akan lebih  cepat.  “Dengan adanya  alat  ini maka   tentunya   penanganan  Covid-19 di Merauke akan  lebih cepat. Kita akan   lebih cepat mengetahui hasilnya  seperti  apa dibanding   kalau kita   harus mengirim keluar Merauke  yang tentunya membutuhkan  waktu lama,” jelasnya. 

  Secara terpisah, Direktur RSUD Merauke  dr. Yenny  Mahuze,  menjelaskan bahwa   kebijakan  tersebut belum bisa dilakukan  sekarang  ini  karena pihaknya masih  menunggu  instruksi  dari  pusat. “Sebenarnya  alatnya sudah kita punya  2 tahun lalu. Hanya  alat ini perlu   disetting   lagi untuk  Covid-19. Kalau sudah ada instruksi   pusat   dan  alatnya disetting  maka  alatnya bisa kita   gunakan,’’ tambahnya.   (ulo/tri)

Baca Juga :  Siapkan 305 Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa   
Direktur Direktur RSUD Merauke  dr. Yenny  Mahuze (baju coklat)  bersama  tenaga medis dan  perawat lainnya saat memberikan pelayanan  screening  di pintu masuk  RSUD Merauke  beberapa waktu lalu. ( FOTO: Sulo/Cepos) 

MERAUKE- Jika selama ini pengiriman  spesimen  dari pasien  dalam  pengawasan   maupun   pasien  yang positif terpapar Corona harus  dikirim ke  Jayapura  bahkan ke Jakarta, maka   dalam waktu dekat   spesimen  tersebut tidak perlu  lagi dikirim. 

  Pasalnya, pemerintah  pusat telah memberikan bantuan dan kepercayaan kepada  Rumah Sakit  Umum Daerah (RSUD) Merauke sebagai rumah sakit rujukan di Selatan  Papua  untuk bisa melakukan  uji  laboratorium  terhadap spesimen maupun swaap  dari setiap pasien  Corona maupun PDP. 

   “Kalau   selama ini, spesimen  harus dikirim  keluar Merauke  yang membutuhkan  waktu   cukup lama, maka dalam waktu   dekat  ini  spesimen  tersebut tidak perlu  lagi dikirim. Karena kita sudah mendapatkan alatnya untuk kita bisa  periksa langsung di  Merauke. Ini  sebuah kabar baik   bagi  kita di Merauke,’’ kata bupati  Merauke Frederikus   Gebze,  SE, M.Si  saat mengelar jumpa pers  di Posko Covid-19, Rabu   (8/4) kemarin.    

Baca Juga :  Kuota Pusat Tak Sebanding Jumlah Honorer

   Menurut  Bupati Frederikus  Gebze, bahwa   dengan adanya  peralatan    laboratorium   ini maka  penanganan   terhadap  Covid-19 di Merauke  akan lebih  cepat.  “Dengan adanya  alat  ini maka   tentunya   penanganan  Covid-19 di Merauke akan  lebih cepat. Kita akan   lebih cepat mengetahui hasilnya  seperti  apa dibanding   kalau kita   harus mengirim keluar Merauke  yang tentunya membutuhkan  waktu lama,” jelasnya. 

  Secara terpisah, Direktur RSUD Merauke  dr. Yenny  Mahuze,  menjelaskan bahwa   kebijakan  tersebut belum bisa dilakukan  sekarang  ini  karena pihaknya masih  menunggu  instruksi  dari  pusat. “Sebenarnya  alatnya sudah kita punya  2 tahun lalu. Hanya  alat ini perlu   disetting   lagi untuk  Covid-19. Kalau sudah ada instruksi   pusat   dan  alatnya disetting  maka  alatnya bisa kita   gunakan,’’ tambahnya.   (ulo/tri)

Baca Juga :  DPRD Merauke Juga Alami Pengurangan Anggaran Rp 17 Miliar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya