
MERAUKE – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan di seluruh Indonesia, Presiden Jokowi mengundang seluruh gubernur, pangdam, kapolda, bupati, walikota, dandim dan kapolres yang memiliki potensi kebakaran hutan lahan mengikuti Rakornas di Jakarta.
Kapolres Merauke AKBP Agustinus Ary Purwanto, SIK dan Kapolres Mappi AKBP Cosmos Jeujanan, turut mengikuti Rakornas tersebut. Dihubungi Jumat (7/2), Kapolres Mappi AKBP Cosmos Jeujanan, mengungkapkan, dalam Rakor tersebut Presiden Jokowi memerintahkan seluruh kepala daerah bersama dengan Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim dan Kapolres untuk daerah memiliki perencanaan awal dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya masing-masing.
Sebab, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi setiap tahunnya, mempengaruhi iklim dan kehidupan manusia secara nasional dan internasional. Bahkan memberikan dampak kerugian ekonomi yang cukup besar. Apalagi, Singapura telah mengeluarkan UU yang menyatakan apabila negaranya tercemar polusi udara hasil kebakaran negara lain, maka negara yang menghasilkan polusi kabut asap itu akan diproses pidana.
Karena itu, jelasnya Rakornas tersebut untuk menyatukan pendapat. Karena ada gubernur baru, pangdam baru, kapolda baru, Danrem baru, bupati dan wali kota baru, dandim baru dan kapolres baru.
“Apabila titik api muncul kemudian tidak segera dipadamkan dan menyebar, maka presiden telepon Pangdam, Kapolda dan pejabat dibawah itu dicopot dan langsung diganti. Itu SOP sejak 2016. Karena itu, mulai tahun ini setiap daerah harus waspada secara dini dan bekerja sama dengan bupati dan semua stakeholder yang ada di bawah, sehingga peristiwa tahun 2015 tidak terjadi lagi,’’ jelasnya.
Karena itu, lanjut Kapolres, langkah pertama yang akan dilakukan di Kabupaten Mappi terkait dengan intruksi presiden tersebut adalah melakukan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat agar tidak dengan mudah membakar lahan dan hutan. Jika terjadi kebakaran lahan dan hutan maka yang harus dilakukan adalah segera melakukan pemadaman.
Kapolres menjelaskan, untuk Kabupaten Mappi ada 4 distrik yang selama ini berpotensi terjadi kebakaran lahan yakni Distrik Edera di Bade, lalu Distrik Obaa, Distrik Pasue dan Distrik Minyamur. “Tapi rata-rata yang ada ini bukan hutan tapi lahan. Karena di Mappi itu dikenal dengan sejuta rawa sehingga jika terjadi kebakaran kalau sudah sampai di rawa api akan mati sendirinya,’’ jelasnya. Meski demikian, tambah dia, setiap ada kebakaran lahan tersebut tidak boleh dibiarkan tapi harus segera dipadamkan sehingga tidak meluas dan menimbulkan asap. (ulo/tri)