Friday, April 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Masalah Ketersediaan Obat Banyak Dikeluhkan

MERAUKE-Kepala  BPJS Kesehatan Cabang Merauke Erfan Chandra Nugraha  mengakui telah mendapat   sorotan  dari  para  anggota  DPRD  Kabupaten Merauke   ketika  melakukan  rapat  dengar pendapat  dengan  para wakil rakyat  tersebut  minggu lalu. 

  Menurut   Erfan, hal yang disorot   dewan  adalah masalah  ketersediaan obat  yang  sering dikeluhkan oleh  pasien  yang  kadang harus  mereka beli  di luar. “Jadi itu   masalah  pelayanan  rumah sakit  yang memang  menjadi tugas  bersama.  Karena untuk masalah pelayanan  ini,  tidak berada langsung  di bawah  BPJS  Kesehatan.” kata   Erfan saat  dihubungi  media  ini   ketika akan melakukan  perjalanan dinas ke Jakarta, Senin (6/7).  

Erfan Chandra Nughara ( FOTO: Sulo/Cepos)

   Dicontohkan, seperti masalah kekosongan obat yang sering  dikeluhkan. “Kami sampaikan bahwa tidak mungkin  kami dari BPJS yang  harus pengadaan  obat. Tentu  kami   juga membela hak dari pasien   untuk  dilayani  dengan baik  salah satunya   soal ketersediaan  obat sesuai dengan ketentuan yang ada,”ungkapnya.  

Baca Juga :  Kapolres Marpaung: Tidak boleh Ada Peluru Tajam dan Karet!

   Namun diakui, kadang kalah  ada beberapa item obat  yang tidak semudah yang dibayangkan  untuk mendatangkan. Apalagi di tengah  pandemo Covid  sekarang sangat  berdampak   ketersediaan obat akibat   penerbangan  yang dilockdown.

   “Kita sama-sama   tahu juga bahwa bahan baku aktif obat itu  dari India dan China.  Ketika India dan China  melakukan lockdwon  maka  jelas tidak ada  produksi. Tentu mereka  mengutamakan  untuk kepentingan  mereka, sehingga  pengiriman  akan  lambat dan berdampak pada kita.  Mungikin  dalam kapasitas ini  saya tidak menyalahkan siapapun karena  ini berkaitan dengan force major.  Hak peserta kita upayakan    obat dan  sebagainya tapi peserta  juga diberikan  pengertian karena   saat  ini   force  major begitu,’’ jelasnya  panjang lebar. 

Baca Juga :  Bebas OPTK, 2.150 Ton Inti Kelapa Sawit Siap Dikirim ke Kaltim

   Soal pelayanan  di kantor yang  juga ikut disorot dewan, Erfan menjelaskan bahwa  pelayanan yang dimaksud  adalah   pelayanan 4 tahun saat  kantor  masih berada di Jalan  Brawijaya   Merauke. Namun   sekarang  ini, pelayanan sudah  sangat memuaskan  dimana  masyarakat telah memberikan   tingkat kepuasan  dengan prosentase  99  persen. “Dan untuk  penilaian ini dilakukan oleh lembaga  independen  dan secara nasional  juga surveynya  memuaskan masyarakat,” tambahnya. (ulo/tri)    

MERAUKE-Kepala  BPJS Kesehatan Cabang Merauke Erfan Chandra Nugraha  mengakui telah mendapat   sorotan  dari  para  anggota  DPRD  Kabupaten Merauke   ketika  melakukan  rapat  dengar pendapat  dengan  para wakil rakyat  tersebut  minggu lalu. 

  Menurut   Erfan, hal yang disorot   dewan  adalah masalah  ketersediaan obat  yang  sering dikeluhkan oleh  pasien  yang  kadang harus  mereka beli  di luar. “Jadi itu   masalah  pelayanan  rumah sakit  yang memang  menjadi tugas  bersama.  Karena untuk masalah pelayanan  ini,  tidak berada langsung  di bawah  BPJS  Kesehatan.” kata   Erfan saat  dihubungi  media  ini   ketika akan melakukan  perjalanan dinas ke Jakarta, Senin (6/7).  

Erfan Chandra Nughara ( FOTO: Sulo/Cepos)

   Dicontohkan, seperti masalah kekosongan obat yang sering  dikeluhkan. “Kami sampaikan bahwa tidak mungkin  kami dari BPJS yang  harus pengadaan  obat. Tentu  kami   juga membela hak dari pasien   untuk  dilayani  dengan baik  salah satunya   soal ketersediaan  obat sesuai dengan ketentuan yang ada,”ungkapnya.  

Baca Juga :  Asyik Main di Lokalisasi, Pelaku Pencurian Ditangkap

   Namun diakui, kadang kalah  ada beberapa item obat  yang tidak semudah yang dibayangkan  untuk mendatangkan. Apalagi di tengah  pandemo Covid  sekarang sangat  berdampak   ketersediaan obat akibat   penerbangan  yang dilockdown.

   “Kita sama-sama   tahu juga bahwa bahan baku aktif obat itu  dari India dan China.  Ketika India dan China  melakukan lockdwon  maka  jelas tidak ada  produksi. Tentu mereka  mengutamakan  untuk kepentingan  mereka, sehingga  pengiriman  akan  lambat dan berdampak pada kita.  Mungikin  dalam kapasitas ini  saya tidak menyalahkan siapapun karena  ini berkaitan dengan force major.  Hak peserta kita upayakan    obat dan  sebagainya tapi peserta  juga diberikan  pengertian karena   saat  ini   force  major begitu,’’ jelasnya  panjang lebar. 

Baca Juga :  Tim Pilih Lima Logo PPS Terbaik

   Soal pelayanan  di kantor yang  juga ikut disorot dewan, Erfan menjelaskan bahwa  pelayanan yang dimaksud  adalah   pelayanan 4 tahun saat  kantor  masih berada di Jalan  Brawijaya   Merauke. Namun   sekarang  ini, pelayanan sudah  sangat memuaskan  dimana  masyarakat telah memberikan   tingkat kepuasan  dengan prosentase  99  persen. “Dan untuk  penilaian ini dilakukan oleh lembaga  independen  dan secara nasional  juga surveynya  memuaskan masyarakat,” tambahnya. (ulo/tri)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya