
MERAUKE – Kepala Puskesmas Mopah Baru Sugiono, SKM, mengungkapkan bahwa dari tracing yang dilakukan terhadap para pelaku perjalanan yang tiba di Merauke sejak penerbangan penumpang dibuka setelah lockdown, ternyata tidak semua pelaku perjalanan tersebut mau terbuka.
“Kalau dari pengalaman kami selama melakukan tracing selama ini, tidak semua pelaku perjalanan tersebut mau terbuka,’’ kata Sugiono saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/8).
Menurut dia, ada pelaku perjalanan yang mematikan nomor handponenya, sehingga sulit untuk dihubungi. Selain itu, lanjutnya, ada juga pelaku perjalanan yang memberikan nomor handphone yang memang tidak bisa dihubungi. ‘’Sehingga sulit bagi petugas kami untuk melakukan komunikasi jika sudah begitu,’’ jelasnya.
Menurutnya, jumlah warga yang ditracing terus bertambah. Sebab, setiap penumpang yang masuk harus di pantau dengan menanyakan kondisi mereka setelah beberapa hari melakukan karantina mandiri. ‘’Kalau sudah 10 hari melakukan karantina mandiri, selanjutnya kita melakukan rapid test terhadap yang bersangkutan,’’ kata Sugiono.
Dikatakan, dari ratusan warga yang sudah ditracing tersebut untuk Puskesmas Mopah Baru tercatat 5 orang yang hasil rapid testnya reaktif. Dari 5 yang reaktif tersebut, jelas dia, satu diantaranya hasil swabnya keluar yang terkonfirmasi positif Covid-19. ‘’Sementara 4 orang lainnya itu, informasinya belum kami terima apakah negatif atau bagaimana. Ya, mudah-mudahan nanti negative,” terangnya. (ulo/tri)