MERAUKE–Kepala Sekolah SMAN I Merauke yang baru, Soleman Jambormias, S.Pd, M.Pd mengungkapkan, berbagai perubahan akan segera ia lakukan untuk mengembalikan SMAN I Merauke sebagai sekolah unggulan.
‘’Perubahan pertama adalah penataan siswa secara baik. Kalau selama ini siswanya sudah terlalu banyak, lebih dari 30 Rombel (Rombingan belajar) maka kita akan kembalikan. Misalnya, untuk penerimaan siswa baru cukup 10 Rombel yang selama ini 14 Rombel,”bebernya.
Hal lain yang akan ditata yakni peningkatan kualitas guru. Bagaimana guru diberikan pelatihan sehingga bisa mengajar dengan baik. Berikut, siswa yang basuk ke SMAN I Merauke harus lewat test dengan perbandingan penerimaan 60 persen Papua dan 40 persen non Papua. Kemudian penataan sarana prasarana sekolah.
‘’Mulai 2 minggu ke depan, atap seng gedung sekolah ini kita ganti dengan yang baru. Pengecatan, lalu penataan halaman sehingga ada kenyamanan kerja dari teman-teman guru,’’terangnya. Berikutnya, kata dia adalah peningkatan disiplin.
Semua harus disiplin. Mau anak Papua, anak pejabat dan siapapun harus disiplin. ‘’Tidak disiplin, kita kasih keluar. Kita sudah lihat bahwa SMAN I bukan mencari siswa, tapi siswa yang mencari. Oleh karena itu, harus sekolah dengan baik. Standar mutunya kita tingkatkan,’’jelasnya.(ulo/tho)
MERAUKE–Kepala Sekolah SMAN I Merauke yang baru, Soleman Jambormias, S.Pd, M.Pd mengungkapkan, berbagai perubahan akan segera ia lakukan untuk mengembalikan SMAN I Merauke sebagai sekolah unggulan.
‘’Perubahan pertama adalah penataan siswa secara baik. Kalau selama ini siswanya sudah terlalu banyak, lebih dari 30 Rombel (Rombingan belajar) maka kita akan kembalikan. Misalnya, untuk penerimaan siswa baru cukup 10 Rombel yang selama ini 14 Rombel,”bebernya.
Hal lain yang akan ditata yakni peningkatan kualitas guru. Bagaimana guru diberikan pelatihan sehingga bisa mengajar dengan baik. Berikut, siswa yang basuk ke SMAN I Merauke harus lewat test dengan perbandingan penerimaan 60 persen Papua dan 40 persen non Papua. Kemudian penataan sarana prasarana sekolah.
‘’Mulai 2 minggu ke depan, atap seng gedung sekolah ini kita ganti dengan yang baru. Pengecatan, lalu penataan halaman sehingga ada kenyamanan kerja dari teman-teman guru,’’terangnya. Berikutnya, kata dia adalah peningkatan disiplin.
Semua harus disiplin. Mau anak Papua, anak pejabat dan siapapun harus disiplin. ‘’Tidak disiplin, kita kasih keluar. Kita sudah lihat bahwa SMAN I bukan mencari siswa, tapi siswa yang mencari. Oleh karena itu, harus sekolah dengan baik. Standar mutunya kita tingkatkan,’’jelasnya.(ulo/tho)
