Sekretariat KPU saat melakukan pelipatan kekurangan surat suara Pemilu yang baru tiba saat dijemput di Makassar, Jumat (5/4) (FOTO : Sulo/Cenderawasih Pos )
MERAUKE- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke melakukan penjemputan terhadap surat suara pemilu yang masih mengalami kekurangan di Makassar. Penjemputan surat suara ini dilakukan Devisi Data Frans Papilaya dengan pengawalan dari kepolisian. Kemarin, surat suara yang dijemput tersebut telah tiba di Merauke dan langsung dilakukan pelipatan oleh pihak Sekretariat KPU Kabupaten Merauke bersama para relawan KPU yang direkrut sebelumnya.
Ditemui Cenderawasih Pos, Frans Papilaya menjelaskan, pihaknya terpaksa harus menjemput kekurangan surat suara ke Makassar karena setelah ditunggu tak kunjung datang. Sementara waktu pemilihan sudah semakin dekat.
‘’Kami sudah menyurat ke KPU RI sebelumnya karena ini menjadi tanggung jawab KPU RI tentang kekurangan surat suara ini. Tapi, ditunggu-tunggu tak kunjung tiuba sehingga Ibu Ketua KPU memerintahkan kami untuk menjemput langsung di Makssar dengan pengawalan kepolisian,’’ jelasnya.
Frans mengatakan, total surat suara yang kurang tersebut sebanyak 9.460 lembar. Jumlah ini sudah termasuk surat suara untuk presiden, DPR RI, DPD, DPR provinsi dan kabupaten. Dari seluruh kabupaten/kota yang mengalami kekurangan surat suara untuk wilayah Timur Indonesia, kata Frans Papilaya, baru kabupaten Merauke yang dating mengambilnya.
‘’Ternyata baru kita yang mengambilnya. Sementara daerah lain yang juga mengalami kekurangan masih di sana,’’ tandasnya.
Frans Papilaya menambahkan bahwa jika pihaknya tidak dilakukan penjemputan sudah dipastikan kekurangan surat suara tersebut terlambat. Karena untuk daerah terjauh dengan geografis agak sulit, pendropingan logistik rencananya sudah akan dimulai pada H-10. (ulo/tri)
Sekretariat KPU saat melakukan pelipatan kekurangan surat suara Pemilu yang baru tiba saat dijemput di Makassar, Jumat (5/4) (FOTO : Sulo/Cenderawasih Pos )
MERAUKE- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke melakukan penjemputan terhadap surat suara pemilu yang masih mengalami kekurangan di Makassar. Penjemputan surat suara ini dilakukan Devisi Data Frans Papilaya dengan pengawalan dari kepolisian. Kemarin, surat suara yang dijemput tersebut telah tiba di Merauke dan langsung dilakukan pelipatan oleh pihak Sekretariat KPU Kabupaten Merauke bersama para relawan KPU yang direkrut sebelumnya.
Ditemui Cenderawasih Pos, Frans Papilaya menjelaskan, pihaknya terpaksa harus menjemput kekurangan surat suara ke Makassar karena setelah ditunggu tak kunjung datang. Sementara waktu pemilihan sudah semakin dekat.
‘’Kami sudah menyurat ke KPU RI sebelumnya karena ini menjadi tanggung jawab KPU RI tentang kekurangan surat suara ini. Tapi, ditunggu-tunggu tak kunjung tiuba sehingga Ibu Ketua KPU memerintahkan kami untuk menjemput langsung di Makssar dengan pengawalan kepolisian,’’ jelasnya.
Frans mengatakan, total surat suara yang kurang tersebut sebanyak 9.460 lembar. Jumlah ini sudah termasuk surat suara untuk presiden, DPR RI, DPD, DPR provinsi dan kabupaten. Dari seluruh kabupaten/kota yang mengalami kekurangan surat suara untuk wilayah Timur Indonesia, kata Frans Papilaya, baru kabupaten Merauke yang dating mengambilnya.
‘’Ternyata baru kita yang mengambilnya. Sementara daerah lain yang juga mengalami kekurangan masih di sana,’’ tandasnya.
Frans Papilaya menambahkan bahwa jika pihaknya tidak dilakukan penjemputan sudah dipastikan kekurangan surat suara tersebut terlambat. Karena untuk daerah terjauh dengan geografis agak sulit, pendropingan logistik rencananya sudah akan dimulai pada H-10. (ulo/tri)