MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha di Merauke untuk selalu taat dengan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Hal itu dikatakan Bupati Romanus Mbaraka dalam rangka pengandalian Penyakit Mulut dan Kuku (PKM) di Papua, terlebih Kabupaten Merauke.
‘’Kepada pelaku usaha yang berkaitan dengan pangan. Mereka yang importir. Saya ingin mereka dan kita semua hati-hati. Kita chare dengan aturan. Mengapa karena ada pelajaran pahit bagi kita. Ada Covid dan sekarang kalau di Jawa hampir seluruh tempat dan di luar Jawa sudah terjangkit PKM untuk hewan berkuku terbela,’’ kata bupati Romanus Mbaraka.
Menurutnya, media pengantar PKM ini tidak hanya daging, tapi juga bisa lewat plastik. Apalagi dengan cold storange. Jika PMK ini masuk Merauke akan ada banyak yang jadi korban. Tidak hanya petani dalam hal ini peternak, tapi masyarakat secara keseluruhan. Karena harga daging sudah pasti akan melambung tinggi.
‘’Kasihan kalau penyakit ini masuk ke daerah kita. Apalagi kita ini dijuluki Kota Rusa yang mana rusa ini kuku terbelah. Resikonya kita semua rugi. Mereka (para importir,red) orientasinya profit tapi hitung-hitung jangan sampai kita hancur kedepan. Kare abegitu nanti ada wabah disini maka akan ada kebijakan. Harga pangan kita akan tinggi. Efeknya banyak,’’ terangnya.
Pemerintah kata dia, selalu menjadi pengantara dan fasilitasi yang baik. sehingga harus taat dan chare dengan aturan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengantisipasi masuknya PMK ke Papua khususnya Merauke.
Bupati Romanus Mbaraka memastikan sampai saat ini Merauke masih bebas dari PMK tersebut. Karena itu melalui Satgas yang dibentuk terus memantau dan pengawasan di pintu-pintu kemungkinan masuknya media pembawa PMK ke Merauke tersebut. (ulo/tho)