Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Uskup Mandagi: Iman Harus Dibuktikan Tidak Hanya Dikatakan

Pesan Uskup Agung Merauke Pada Perayaan Natal Bersama Pemkab Merauke

MERAUKE- Pemerintah Kabupaten Merauke bersama TNI-Polri dan masyarakat menggelar natal bersama di  Kantor Bupati  Merauke, Rabu (03/01/2024). Natal bersama dengan tema Kemuliaan  bagi Allah dan Da,ai Sejahtera di BUmi dengan sub tema, dengan semangat Natal, kita pererat persatuan dan kesatuan serta membawa damai bagi semua orang.   

Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC, yang memimpin dan membawakan renungan  pada natal terkait dengan kelahiran Yesus Kristus, dimana para gembala di padang gurun yang pertama mendapatkan kabar suka cita tentang kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Dimana  gembala-gembala tersebut digambarkan sebagai orang  yang sederhana, miskin, tidak diperhitungkan  dan dianggap bodoh, dan orag yang dianggap terbuang. Namun Tuhan berkenan kepada para gembala dengan memberikan suka cita tentang kelahiran Tuhan Yesus tersebut.  

Baca Juga :  Susun Langkah Strategi Tangani Illegal Fishing 

‘’Jangan takut, hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat. Kita bisa bayangkan bagaimana keresehan para gembala. Mereka yang merasa terbuang justru mereka terangkat lagi. Saya juga bisa bayangkan, sering kali terjadi orang asli Papua merasa terbuang. Tidak dihargai, kemudian terangkat lagi. Terangkat lagi, dicintai dan dicintai oleh Allah,’’ kata Mandagi.

Pesan Uskup Agung Merauke Pada Perayaan Natal Bersama Pemkab Merauke

MERAUKE- Pemerintah Kabupaten Merauke bersama TNI-Polri dan masyarakat menggelar natal bersama di  Kantor Bupati  Merauke, Rabu (03/01/2024). Natal bersama dengan tema Kemuliaan  bagi Allah dan Da,ai Sejahtera di BUmi dengan sub tema, dengan semangat Natal, kita pererat persatuan dan kesatuan serta membawa damai bagi semua orang.   

Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC, yang memimpin dan membawakan renungan  pada natal terkait dengan kelahiran Yesus Kristus, dimana para gembala di padang gurun yang pertama mendapatkan kabar suka cita tentang kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Dimana  gembala-gembala tersebut digambarkan sebagai orang  yang sederhana, miskin, tidak diperhitungkan  dan dianggap bodoh, dan orag yang dianggap terbuang. Namun Tuhan berkenan kepada para gembala dengan memberikan suka cita tentang kelahiran Tuhan Yesus tersebut.  

Baca Juga :  Door! Pelarian Pemotong Tangan Terhenti

‘’Jangan takut, hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat. Kita bisa bayangkan bagaimana keresehan para gembala. Mereka yang merasa terbuang justru mereka terangkat lagi. Saya juga bisa bayangkan, sering kali terjadi orang asli Papua merasa terbuang. Tidak dihargai, kemudian terangkat lagi. Terangkat lagi, dicintai dan dicintai oleh Allah,’’ kata Mandagi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya