Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Uskup Mandagi: Iman Harus Dibuktikan Tidak Hanya Dikatakan

Pesan Uskup Agung Merauke Pada Perayaan Natal Bersama Pemkab Merauke

MERAUKE- Pemerintah Kabupaten Merauke bersama TNI-Polri dan masyarakat menggelar natal bersama di  Kantor Bupati  Merauke, Rabu (03/01/2024). Natal bersama dengan tema Kemuliaan  bagi Allah dan Da,ai Sejahtera di BUmi dengan sub tema, dengan semangat Natal, kita pererat persatuan dan kesatuan serta membawa damai bagi semua orang.   

Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC, yang memimpin dan membawakan renungan  pada natal terkait dengan kelahiran Yesus Kristus, dimana para gembala di padang gurun yang pertama mendapatkan kabar suka cita tentang kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Dimana  gembala-gembala tersebut digambarkan sebagai orang  yang sederhana, miskin, tidak diperhitungkan  dan dianggap bodoh, dan orag yang dianggap terbuang. Namun Tuhan berkenan kepada para gembala dengan memberikan suka cita tentang kelahiran Tuhan Yesus tersebut.  

Baca Juga :  Bupati Panggil Semua Penjual Miras Berlabel

‘’Jangan takut, hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat. Kita bisa bayangkan bagaimana keresehan para gembala. Mereka yang merasa terbuang justru mereka terangkat lagi. Saya juga bisa bayangkan, sering kali terjadi orang asli Papua merasa terbuang. Tidak dihargai, kemudian terangkat lagi. Terangkat lagi, dicintai dan dicintai oleh Allah,’’ kata Mandagi.

Pesan Uskup Agung Merauke Pada Perayaan Natal Bersama Pemkab Merauke

MERAUKE- Pemerintah Kabupaten Merauke bersama TNI-Polri dan masyarakat menggelar natal bersama di  Kantor Bupati  Merauke, Rabu (03/01/2024). Natal bersama dengan tema Kemuliaan  bagi Allah dan Da,ai Sejahtera di BUmi dengan sub tema, dengan semangat Natal, kita pererat persatuan dan kesatuan serta membawa damai bagi semua orang.   

Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC, yang memimpin dan membawakan renungan  pada natal terkait dengan kelahiran Yesus Kristus, dimana para gembala di padang gurun yang pertama mendapatkan kabar suka cita tentang kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Dimana  gembala-gembala tersebut digambarkan sebagai orang  yang sederhana, miskin, tidak diperhitungkan  dan dianggap bodoh, dan orag yang dianggap terbuang. Namun Tuhan berkenan kepada para gembala dengan memberikan suka cita tentang kelahiran Tuhan Yesus tersebut.  

Baca Juga :  Peringati HUT Kota Merauke, Pemkab Alokasikan Rp 2 Miliar

‘’Jangan takut, hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat. Kita bisa bayangkan bagaimana keresehan para gembala. Mereka yang merasa terbuang justru mereka terangkat lagi. Saya juga bisa bayangkan, sering kali terjadi orang asli Papua merasa terbuang. Tidak dihargai, kemudian terangkat lagi. Terangkat lagi, dicintai dan dicintai oleh Allah,’’ kata Mandagi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya