Saturday, October 4, 2025
26.7 C
Jayapura

Lestarikan Bahasa Ibu, Dinas Pendidikan Gelar Festival

MERAUKE – Dalam rangka melestarikan Bahasa Ibu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke menggelar Festival di Aula Kanol Sai LPP RRI Merauke, Rabu (1/10).
Wakil Bupati Merauke Fauzun Nihayah mengatakan, festival ini tidak hanya sekadar kompetisi tapi Bahas Ibu adalah warisan budaya yang harus jaga dijaga dengan baik. Tidak hanya sekadar sebagai alat komunikasi, tapi Bahasa Ibu sebagai warisan leluhur yang memang harus dikembangkan.

‘’Kita semua tahu, di Merauke berbagai budaya dan adat istiadat yang memiliki ciri khas. Masing-masing memiliki kelebihan luar biasa,’’ jelasnya.

Festival ini, lanjut Fauzun Nihayah menjadi bagian dari komitmen bagaimana kita terus melestarikan Bahasa Ibu. Bahasa Ibu sebagai warisan budaya yang harus dijaga dengan baik, jangan sampai punah. Iapun meminta agar festival yang sama di tahun depan, pesertanya bisa lebih banyak lagi.

Baca Juga :  PGRI Diharapkan Jadi Sarana Saling Mengingatkan Guru

‘’Festival ini juga menjadi bagian literasi kita. Mungkin anak-anak kita sudah banyak yang lupa atau tidak lagi bertutur dengan Bahasa Ibu, sekaligus memberikan motivasi bagi kita semua untuk kita terus melestarikan Bahasa Ibu yang ada di Kabupaten Merauke,’’ tandasnya.

MERAUKE – Dalam rangka melestarikan Bahasa Ibu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke menggelar Festival di Aula Kanol Sai LPP RRI Merauke, Rabu (1/10).
Wakil Bupati Merauke Fauzun Nihayah mengatakan, festival ini tidak hanya sekadar kompetisi tapi Bahas Ibu adalah warisan budaya yang harus jaga dijaga dengan baik. Tidak hanya sekadar sebagai alat komunikasi, tapi Bahasa Ibu sebagai warisan leluhur yang memang harus dikembangkan.

‘’Kita semua tahu, di Merauke berbagai budaya dan adat istiadat yang memiliki ciri khas. Masing-masing memiliki kelebihan luar biasa,’’ jelasnya.

Festival ini, lanjut Fauzun Nihayah menjadi bagian dari komitmen bagaimana kita terus melestarikan Bahasa Ibu. Bahasa Ibu sebagai warisan budaya yang harus dijaga dengan baik, jangan sampai punah. Iapun meminta agar festival yang sama di tahun depan, pesertanya bisa lebih banyak lagi.

Baca Juga :  Perayaan Paskah Ke II, Umat Kristen Harus Bawa Pesan Kebangkitan

‘’Festival ini juga menjadi bagian literasi kita. Mungkin anak-anak kita sudah banyak yang lupa atau tidak lagi bertutur dengan Bahasa Ibu, sekaligus memberikan motivasi bagi kita semua untuk kita terus melestarikan Bahasa Ibu yang ada di Kabupaten Merauke,’’ tandasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya