MERAUKE- Dalam rangka mengantisipasi bencana banjir di musim hujan yang puncaknya dipekirakan terjadi Januari-Februari 2023, Balai Wilayah Sungai Papua Merauke telah menyiapkan Posko Siaga Bencana.
‘’Kami sudah siapkan posko siaga bencana 1 x 24 jam stand by yang dikomandani oleh Kepala Satuan Kerja Pemeriharaan. Nanti kami edarkan nomor WA yang bisa dihubungi . Jadi teman-teman sudah siap 1 x 24 jam, karena itu sudah menjadi perintah Menteri PUPR, Dirjen diteruskan kepada kami,’’ kata Kepala BWS Ppapua Merauke, Yulianus M. Mambrasar, S.ST, M.Si, MT, saat ditemui Jumat (2/12), kemarin.
Namun begitu, lanjut Yulianus Mambrasar, pihaknya tetap dan wajib membangun kerja sama dengan pemerintah daerah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI Polri, Basarnas dan satuan TNI-Polri lainnya.
‘’Yang kami siapkan hari ini adalah pertama eksapator. Kami tinggal menunggu arahan dari teman-teman pemerintah Kabupaten Merauke. Kami sudah rapat. Tinggal titik-titik tertentu yang selama ini dianggap rawan banjir itu yang kita tentukan, kemudian kita turun ke titik-titik tersebut untuk melakukan pengamanan,”jelasnya.
Titik-titik yang menjadi pengawalan tersebut sebut Yulianus Mambrasar adalah arus utama Parako kemudian jalan Ahmad Yani. Termasuk di Blorep. ‘’Tapi jelas kita tidak bisa melawan alam. Tapi hari ini, kita melakukan pekerjaan pengendalian banjir Kota Merauke. Tapi, kita lagi berdiskusi untuk mengarahkan ke Kali Weda dan Belakang Rumah Sakit. Kita akan cek. Karena berdasarkan catatan bahwa 5-6 tahun lalu banjir cukup tinggi karena dipengaruhi pasang surut air laut dan curah hujan tinggi,’’ jelasnya.
Bagaimana dengan lahan pertanian yang sering banjir? Yulianus Mambrasar mengaku bahwa kuncinya hanya satu. Petani harus mendengar dan mengikuti arahan bupati Merauke dalam hal ini dinas terkait. Ada PPL. Sebab, terkadang petani tidak mau mendengar arahan dari PPL. ‘’Kalau musim seperti sekarang itu tidak bisa menanam. Tidak bisa. Fungsi BWS menyiapkan saluran primer dan sekunder dan menyiapkan long strage untuk dialirkan ke sawah,”bebernya. (ulo/tho)