Dua Rusak, Hanya Tiga Mobil Tanki PDAM yang Bisa Layani
Katerina Rapar, S.Sos, MSi
Katerina Rapar, S.Sos, MSi
MERAUKE- Di Musim kemarau seperti yang terjadi seperti sekarang ini membuat PDAM Merauke kewalahan dalam melayani permintaan air tanki dari masyarakat. Pasalnya, jumlah permintaan air tanki meningkat tajam. Namun tidak dibarengi dengan sarana yang memadai.
Pasalnya, dari 5 mobil tanki yang dimiliki PDAM saat ini ternyata 2 diantaranya rusak berat, sehingga yang bisa dioperasionalkan tinggal 3 unit. āāKami punya mobil tanki 2 rusak. Memang sudah mobil tua dan tidak bisa dipaksakan lagi dan sekarang sudah tak duduk,āā kata Direktur PDAM Merauke Katerina Rapar, S.Sos, M.Si ketika ditemui Cenderawasih Pos belum lama ini.
Dengan rusaknya 2 mobil tanki tersebut, otomatis yang bisa melayani permintaan air tanki dari masyarakat sisa 3 unit. Menurut Katerina Rapar, di musim kemarau seperti yang terjadi sekarang ini permintaan air tanki cukup tinggi terutama wilayah-wilayah pinggiran kota maupun yang ada di dalam kota yang selama ini belum terjangkau dengan jaringan PDAM. āYa, karena rata-rata air sumur sudah kering,āā jelasnya.
Karena itu, antrean pengantara permintaan air tanki tersebut menjadi cukup panjang. Artinya jika pesan hari ini bisa 3-5 hari kedepan baru dapat giliran diantarkan. Masih banyak warga yang membeli air PDAM tersebut karena selain harganya yang masih masih terjangkau Rp 125.000 pertanki, juga karena air PDAM tersebut relatif tidak berkapur meski warnanya sedikit coklat.
Katerina Rapar mengaku sudah merencanakan untuk pengadaan 2 unit mobil tanki menggantikan kedua mobil tanki yang rusak tersebut. Namun masih menunggu penyertaan modal dari pemerintah daerah. āāRencananya tahun depan kita akan lakukan pengadaan 2 unit mobil yang sumber pendanaanya dari penyertaan modal pemerintah daerah Kabupaten Merauke. Kita tahu bersama, bahwa PDAM ini merupakan perusahaan daerah. Pengadaan 2 unit tanki ini kita lakukan karena berkaitan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat,āā pungkasnya. (ulo/tri)
MERAUKE- Di Musim kemarau seperti yang terjadi seperti sekarang ini membuat PDAM Merauke kewalahan dalam melayani permintaan air tanki dari masyarakat. Pasalnya, jumlah permintaan air tanki meningkat tajam. Namun tidak dibarengi dengan sarana yang memadai.
Pasalnya, dari 5 mobil tanki yang dimiliki PDAM saat ini ternyata 2 diantaranya rusak berat, sehingga yang bisa dioperasionalkan tinggal 3 unit. āāKami punya mobil tanki 2 rusak. Memang sudah mobil tua dan tidak bisa dipaksakan lagi dan sekarang sudah tak duduk,āā kata Direktur PDAM Merauke Katerina Rapar, S.Sos, M.Si ketika ditemui Cenderawasih Pos belum lama ini.
Dengan rusaknya 2 mobil tanki tersebut, otomatis yang bisa melayani permintaan air tanki dari masyarakat sisa 3 unit. Menurut Katerina Rapar, di musim kemarau seperti yang terjadi sekarang ini permintaan air tanki cukup tinggi terutama wilayah-wilayah pinggiran kota maupun yang ada di dalam kota yang selama ini belum terjangkau dengan jaringan PDAM. āYa, karena rata-rata air sumur sudah kering,āā jelasnya.
Karena itu, antrean pengantara permintaan air tanki tersebut menjadi cukup panjang. Artinya jika pesan hari ini bisa 3-5 hari kedepan baru dapat giliran diantarkan. Masih banyak warga yang membeli air PDAM tersebut karena selain harganya yang masih masih terjangkau Rp 125.000 pertanki, juga karena air PDAM tersebut relatif tidak berkapur meski warnanya sedikit coklat.
Katerina Rapar mengaku sudah merencanakan untuk pengadaan 2 unit mobil tanki menggantikan kedua mobil tanki yang rusak tersebut. Namun masih menunggu penyertaan modal dari pemerintah daerah. āāRencananya tahun depan kita akan lakukan pengadaan 2 unit mobil yang sumber pendanaanya dari penyertaan modal pemerintah daerah Kabupaten Merauke. Kita tahu bersama, bahwa PDAM ini merupakan perusahaan daerah. Pengadaan 2 unit tanki ini kita lakukan karena berkaitan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat,āā pungkasnya. (ulo/tri)