Thursday, March 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Akseptor KB di Merauke Melebihi Target

MERAUKE-  Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Merauke Olivia Mandala, mengungkapkan bahwa dalam rangka  hari Keluarga Nasional 2021 telah dicanangkan sejuta akseptor KB di seluruh Indonesia. 

  Untuk Kabupaten Merauke, diberi target  sebanyak 200 akseptor. Namun dari  target tersebut, ternyata yang  memasang akseptor sebanyak 253 orang atau melebihi target. ‘’Sasaran kita melebihi target,’’ katanya ketika ditemui  Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Selasa (29/6).   

   Menurut Olivia Mandala, bahwa dengan  melebihi target  tersebut menandakan antusias warga dalam mengikuti akseptor. ‘’Mengapa mereka antusias? Karena mereka sudah memahami bahwa betapa pentingnya keluarga ini,’’ katanya. 

   Dikatakan  sesuai sasaran dan tujuan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana  adalah bagaimana mengupayakan agar keluarga itu sejahtera. BKKBN  disini, ungkap Olivia Mandala bertindak sebagai motivator  bagaimana menggerakan dan memotivasi keluarga-keluarga yang mengarah ke keluarga berkualitas. Dimana salah satunya adalah menggunakan  program kependudukan dan keluarga berencana. ‘’Sehingga  di tahun 2021 ini, program secara nasional adalah sejuta akseptor,’’ terangnya. 

Baca Juga :  66 Panwas Distrik Dilantik

   Dikatakan,  253 akseptor baru ini tersebar di  10 distrik yang ada di Kabupaten Merauke. ‘’Sasaran kami pada usia subur,’’ jelasnya. 

    Dikatakan  bahwa antusiasme ibu-ibu dalam mengikuti akseptor tersebut karena ibu-ibu produktif sudah menyadari  bahwa mengatur kelahiran anak sangat penting  untuk Kesehatan ibu dan anak itu sendiri.  Mereka juga menyadari bahwa masalah  Pendidikan, Kesehatan, ekonomi dan lain-lain merupakan salah satu  faktor usaha untuk dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. “Kalau anak lahir terus tanpa diatur  jaraknya, selain akan  menimbulkan masalah Kesehatan ibu dan anak itu, juga berimbas ke masalah pendidikan, Kesehatan dan ekonomi  keluarga,’’ pungkasnya. (ulo/tri)   

MERAUKE-  Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Merauke Olivia Mandala, mengungkapkan bahwa dalam rangka  hari Keluarga Nasional 2021 telah dicanangkan sejuta akseptor KB di seluruh Indonesia. 

  Untuk Kabupaten Merauke, diberi target  sebanyak 200 akseptor. Namun dari  target tersebut, ternyata yang  memasang akseptor sebanyak 253 orang atau melebihi target. ‘’Sasaran kita melebihi target,’’ katanya ketika ditemui  Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Selasa (29/6).   

   Menurut Olivia Mandala, bahwa dengan  melebihi target  tersebut menandakan antusias warga dalam mengikuti akseptor. ‘’Mengapa mereka antusias? Karena mereka sudah memahami bahwa betapa pentingnya keluarga ini,’’ katanya. 

   Dikatakan  sesuai sasaran dan tujuan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana  adalah bagaimana mengupayakan agar keluarga itu sejahtera. BKKBN  disini, ungkap Olivia Mandala bertindak sebagai motivator  bagaimana menggerakan dan memotivasi keluarga-keluarga yang mengarah ke keluarga berkualitas. Dimana salah satunya adalah menggunakan  program kependudukan dan keluarga berencana. ‘’Sehingga  di tahun 2021 ini, program secara nasional adalah sejuta akseptor,’’ terangnya. 

Baca Juga :  Kasus BMT Barokatul Ummah Masih dalam Penyelidikan Polisi

   Dikatakan,  253 akseptor baru ini tersebar di  10 distrik yang ada di Kabupaten Merauke. ‘’Sasaran kami pada usia subur,’’ jelasnya. 

    Dikatakan  bahwa antusiasme ibu-ibu dalam mengikuti akseptor tersebut karena ibu-ibu produktif sudah menyadari  bahwa mengatur kelahiran anak sangat penting  untuk Kesehatan ibu dan anak itu sendiri.  Mereka juga menyadari bahwa masalah  Pendidikan, Kesehatan, ekonomi dan lain-lain merupakan salah satu  faktor usaha untuk dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. “Kalau anak lahir terus tanpa diatur  jaraknya, selain akan  menimbulkan masalah Kesehatan ibu dan anak itu, juga berimbas ke masalah pendidikan, Kesehatan dan ekonomi  keluarga,’’ pungkasnya. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya