Terdampak Covid-19, Pembangunan Water Treatmen Plan Tertunda
MERAUKE-Pandemi Corona tidak hanya memberi dampak ekonomi, namun sejumlah pembangunan fisik yang telah direncanakan pemerintah untuk dibangun harus tertunda. Seperti rencana pembangunan water treatmen plan (WTP) atau penyulingan air bersih untuk jaringan pipa yang ikut tertunda. Proyek ini dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahana Rakyat pada Balai Wilayah Sungai Merauke Papua dari Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob sampai belakang kantor Distrik Tanah Miring Merauke.
Caterina Rapar, S.Sos, M.Si ( FOTO: Sulo/Cepos)
“Untuk pembangunan water treatmen plan atau penyulingan air bersih tersebut rencananya tahun ini sudah dibangun di belakang Kantor Distrik Tanah Miring tapi karena Corona sehingga pembangunannya sampai sekarang masih tertunda,’’ kata Direktur PDAM Merauke Caterina Rapar, S.Sos, M.Si ketika ditemui media ini, Selasa (30/6).
Hal ini diketahui Caterina Rapar setelah mendapatkan penjelasan dari BWS Merauke Papua dan Balai Prasarana Jayapura yang menangani SPAM. “Kalau tidak Covid sebenarnya tahun ini sudah selesai. Karena bulan lalu, kami diundang Vitcom dari Kementrian PUPR bersama-sama dengan Satker di Jayapura yang tangani Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) maupun teman-teman PU dan Bappeda Merauke,” katanya.
Dimana dalam video conference tersebut, dari Kementerian telah meminta Balai Sarana Prasarana yang menangani pembangunan SPAM untuk membangun WTP. “Ya, kendalanya karena Covid ini sehingga mereka belum bisa datang ke Merauke, sehingga kelanjutan dari WTP kami belum dapat kelanjutan,” terangnya.
Dijelaskan, selain pembangunan WTP tersebut, juga pembangunan jaringan dari WTP ke rumah-rumah warga yang ada di Distrik Tanah Miring dan Semangga. Caterina Rapar mengaku jika pihaknya sudah satu kali diundang untuk menyaksikan pemompaan air dari Kampung Mimi Baru Jagebob lewat pipa yang telah dibangun puluhan kilometer tersebut.
“Rencananya nanti setelah selesai dibangun akan diserahkan pusat kepada pemerintah Kabupaten Merauke selanjutnya pemerintah daerah akan menyerahkan kepada kita untuk mengelolannya,’’ katanya. Hanya saja, pipa yang dibangun tersebut untuk sementara belum dibangun sampai ke Kota Merauke. (ulo/tri)
MERAUKE-Pandemi Corona tidak hanya memberi dampak ekonomi, namun sejumlah pembangunan fisik yang telah direncanakan pemerintah untuk dibangun harus tertunda. Seperti rencana pembangunan water treatmen plan (WTP) atau penyulingan air bersih untuk jaringan pipa yang ikut tertunda. Proyek ini dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahana Rakyat pada Balai Wilayah Sungai Merauke Papua dari Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob sampai belakang kantor Distrik Tanah Miring Merauke.
Caterina Rapar, S.Sos, M.Si ( FOTO: Sulo/Cepos)
“Untuk pembangunan water treatmen plan atau penyulingan air bersih tersebut rencananya tahun ini sudah dibangun di belakang Kantor Distrik Tanah Miring tapi karena Corona sehingga pembangunannya sampai sekarang masih tertunda,’’ kata Direktur PDAM Merauke Caterina Rapar, S.Sos, M.Si ketika ditemui media ini, Selasa (30/6).
Hal ini diketahui Caterina Rapar setelah mendapatkan penjelasan dari BWS Merauke Papua dan Balai Prasarana Jayapura yang menangani SPAM. “Kalau tidak Covid sebenarnya tahun ini sudah selesai. Karena bulan lalu, kami diundang Vitcom dari Kementrian PUPR bersama-sama dengan Satker di Jayapura yang tangani Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) maupun teman-teman PU dan Bappeda Merauke,” katanya.
Dimana dalam video conference tersebut, dari Kementerian telah meminta Balai Sarana Prasarana yang menangani pembangunan SPAM untuk membangun WTP. “Ya, kendalanya karena Covid ini sehingga mereka belum bisa datang ke Merauke, sehingga kelanjutan dari WTP kami belum dapat kelanjutan,” terangnya.
Dijelaskan, selain pembangunan WTP tersebut, juga pembangunan jaringan dari WTP ke rumah-rumah warga yang ada di Distrik Tanah Miring dan Semangga. Caterina Rapar mengaku jika pihaknya sudah satu kali diundang untuk menyaksikan pemompaan air dari Kampung Mimi Baru Jagebob lewat pipa yang telah dibangun puluhan kilometer tersebut.
“Rencananya nanti setelah selesai dibangun akan diserahkan pusat kepada pemerintah Kabupaten Merauke selanjutnya pemerintah daerah akan menyerahkan kepada kita untuk mengelolannya,’’ katanya. Hanya saja, pipa yang dibangun tersebut untuk sementara belum dibangun sampai ke Kota Merauke. (ulo/tri)